BRIDA, Sidang Tim Pengendali Mutu (TPM) Pembahasan Laporan Pendahuluan Penyusunan Roadmap Kopi Arabika dan Kopi Robusta Kabupaten Buleleng dilaksanakan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng, Kamis (10/4) di ruang rapat setempat. Sidang dipimpin oleh Kepala Brida Drs. Made Supartawan, M.M., didampingi Ketua Tim Pelaksana Universitas Warmadewa Denpasar, Dr. I Wayan Rideng, SH.,M.H.
Dalam paparannya, I Wayan Rideng menjelaskan pentingnya kopi sebagai
komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Indonesia menempati
posisi keempat sebagai negara penghasil kopi dunia dengan produksi mencapai
10,9 juta karung. Di Kabupaten Buleleng, luas area perkebunan kopi mencapai
2.854 hektar untuk kopi Arabika, dan 10.272 hektar untuk kopi Robusta. Namun,
terdapat 700,98 hektar area kopi yang belum menghasilkan, yang menunjukkan
potensi besar yang perlu dimaksimalkan.
Rideng juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data statistik Provinsi Bali
tahun 2023, produksi kopi Arabika di Buleleng mencapai 964,89 ton dengan
produktivitas 462 kg per hektar per tahun. Namun, temuan dari Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) menunjukkan bahwa pengembangan sektor kopi belum optimal, baik
dalam hal strategi pengembangan, penyediaan sarana, maupun pemberdayaan petani.
Ia menekankan perlunya langkah-langkah konkret, seperti penyediaan bibit,
pupuk, dan pestisida, serta peningkatan infrastruktur untuk mendukung
pengembangan kopi di daerah ini.
“Belum ada strategi yang jelas dalam menetapkan kopi sebagai sektor
unggulan, dan ini menjadi tantangan bagi kita semua”, ungkapnya.
Dalam proses penyusunan roadmap, metode yang digunakan meliputi
kuisioner, analisis SWOT, dan diagram kartesius, yang melibatkan partisipasi
dari berbagai pemangku kepentingan. Kuisioner disusun berdasarkan kebutuhan
petani kopi dan temuan dari BPK, dengan harapan dapat memberikan jaminan
kepastian usaha bagi petani serta mitigasi risiko usaha.
Dengan adanya roadmap ini, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik produk unggulan kopi Buleleng dan memberikan perlindungan terhadap produk unggulan daerah. Sidang ini menjadi momentum penting untuk pembangunan perkebunan kopi di Kabupaten Buleleng, demi meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan visi Kabupaten Buleleng sebagai salah satu penghasil kopi terbaik.
Sidang turut dihadiri oleh berbagai instansi terkait termasuk Bappeda,
BPKPD, Inspektorat Daerah, Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan
Perindustrian dan Koperasi UKM, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan,
Perwakilan dari Camat, Balai Penyuluh Pertanian dan Kelompok Tani, Serta Tim
Pengendali Mutu Kelitbangan dari Undiksha, Unipas, STAH Negeri Mpu Kuturan, Tim
Pelaksana dan Pengawas Pekerjaan Penyusunan Roadmap Kopi Arabika dan Kopi
Robusta Kabupaten Buleleng. #Sck.