(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Pemanfaatan IDSD untuk Peningkatan Daya Saing Daerah

Admin brida | 21 Mei 2025 | 561 kali

BRIDA, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Bali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan topik ”Pemanfaatan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) untuk Peningkatan Daya Saing Daerah Provinsi Bali”, Rabu (21/5) secara zoom meeting.

 

Kegiatan ini melibatkan 2 Narasumber, yaitu Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan materi Overview IDSD Provinsi Bali beserta Sumber Data dan Agregasinya, dan Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN dengan materi Pemanfaatan IDSD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah. Kegiatan diselenggarakan dalam rangka memperdalam pemahaman terkait data IDSD yang dirilis pada tanggal 11 Maret 2025.

 

IDSD tidak hanya sekedar mengukur, tetapi sesungguhnya menuntun arah kebijakan Pembangunan berbasis data. Memberikan Gambaran apa yang kuat, apa yang lemah dan apa yang bisa diakselerasi. Kegiatan ini juga sebagai ruang untuk bisa berkolaborasi antar pemangku kepentingan, memetakan langkah-langkah nyata berdampak langsung bagi masyarakat Bali serta dapat memberikan rekomendasi yang baik untuk perencanaan pembangunan.

 

IDSD juga tidak hanya sekedar data, tetapi lebih dari itu yaitu merefleksikan produktivitas daerah, untuk menuntun kita dalam rangka menghasilkan perencanaan pembangunan yang memiliki dampak. Optimalisasi peran riset dan inovasi itu seperti apa, bagaimana keterlibatan Brida dalam menyusun dokumen RPJMD, dan bagaimana dokumen pemajuan IPTEK daerah yang selaras/memperkuat dokumen RPJMD 2025-2029.

 

Rancangan awal RPJMD sudah menyiratkan skor IDSD akan naik sebesar 0,1 tiap tahun adalah sebagai tantangan, sehingga dibutuhkan kolaborasi. Walaupun skor IDSD Bali sudah melampaui nasional, namun ada beberapa pilar yang skornya masih sangat di bawah, yaitu pada pilar ke4, 7, 9 dan 12 harus benar-benar dicermati. Peran Brida dalam mengkoordinir pihak-pihak terkait dalam rangka hasil-hasil riset ini, sangat diperlukan dan  memiliki dampak adanya peningkatan daya saing dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali.

 

BRIN berusaha memperkuat perencanaan pembangunan daerah melalui data IDSD. Keywordnya adalah siapa yang bekerja dalam memperkuat perencanaan pembangunan daerah. Bagaimana pendampingan BRIN dalam mengoptimalkan peran Brida sebagai katalisator dan koordinator untuk membantu Pemda berkoordinasi dengan perangkat daerah dan pihak terkait lainnya. Keyword agar optimal adalah pemajuan IPTEK dan perencanaan pembangunan. Seluruh pemda sedang menyusun ranwal RPJMD 2025-2029 untuk memperkuat substantif dokumen RPJMD tersebut.

 

Salah satu strategi BRIN dalam hal ini adalah dengan mengintroduksi teknologi inovasi yang ada, karena ini merupakan salah satu pemajuan IPTEK versi daerah, dengan memanfaatkan apa yang dimiliki mitra dalam rangka meningkatkan ekonomi daerah agar Pembangunan berkelanjutan.

 

Dokumen pemajuan IPTEK dan Peta Jalan menjadi satu komponen penting untuk memperkuat substantif. Diharapkan kepada Bappeda agar selalu melibatkan Brida dalam penyusunan dokumen RPJMD, guna melihat data dan menganalis apa yang ada di dalam dokumen tersebut dan memperkuat secara substantif. Pendekatan teknokratis dan politis adalah pimpinan daerah, bagaimana menterjemahkan visi dan misi ke dalam RPJMD, sehingga pemajuan IPTEK daerah itu tepat melalui evidence based policy.


Salah satu hal yang paling bisa dimanfaatkan untuk mensinkronkan kemajuan IPTEK dengan dokumen RPJMD adalah memanfaatkan data IDSD, karena data ini bisa dicek dokumen perencanaan pembangunan daerahnya, sudah berbasis data-data atau belum. Apapun poin penting agar dimasukkan ke dalam dokumen RPJMD, agar pengalokasian anggaran, proses pelaksanaan, evaluasi dan monitoring seluruh program kegiatan dapat terpantau atau terencana dengan baik. #Mty.