DENPASAR, Presentasi Laporan Akhir Kajian Karakteristik Perekonomian Bali Berlandaskan Kearifan Lokal Bali, dilaksanakan oleh Brida Propinsi Bali, Kamis (19/12) di Ruang Rapat Senat Fakultas Pertanian, Gedung Lab bersama (Agrokomplek) Universitas Udayana Denpasar.
Dalam sambutan Plt. Kepala Brida Provinsi Bali yang dibacakan oleh Kepala
Bidang Penunjang Pembangunan Daerah bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini
adalah untuk menjaring masukan dari peserta rapat terkait strategi penguatan karakteristik
perekonomian Bali berlandaskan kearifan lokal Bali.
Selanjutnya, Penguatan Eksistensi Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal Bali
disampaikan oleh Dr. I Nyoman Bontot, S.TP., M.Fil.H. Untuk mewujudkan
penguatan ekosistem ekonomi berbasis kearifan lokal Bali yang dijiwai ajaran
Agama Hindu, perlu dibentuk lembaga (badan komite) yang dapat membantu
pemerintah dalam menyusun sistem dan regulasi yang diperlukan.
Ketua Tim Peneliti, Prof. Dr. Ir. I Wayan Budiasa, SP., MP., IPU, ASEAN
Eng memaparkan hasil MSA, SWOT dan ISM. Dalam paparannya disampaikan bahwa enyusunan
kajian ini bertujuan untuk menggali dan merumuskan karakteristik perekonomian
Bali yang berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal. Selain itu, juga menyusun
strategi yang diperlukan untuk mewujudkan kemandirian dan keberlanjutan ekonomi
Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Bali dan merumuskan rekomendasi
untuk dismpaikan kepada Pemprov Bali.
Terdapat 5 aspek yang dikaji dan dianalisa dengan metode MSA, SWOT dan
ISM, yaitu aspek tata kelola, sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan. Dari
hasil analisa yang dilakukan berdasarkan 3 metode tersebut, diperoleh 12 strategi
penguatan karakteristik perekonomian Bali berlandaskan kearifan lokal Bali,
yang dipetakan menjadi strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang.
Strategi jangka pendek penting untuk dilakukan agar perekonomian Bali berbasis kearifan lokal Bali bisa berkelanjutan, yaitu menggali pengetahuan kearifan lokal Bali dan meningkatkan literasi untuk mendapatkan umpan balik positif yang tinggi bagi pengembangan ekonomi kerthi Bali, dan menggali pengetahuan kearifan lokal Bali THK dan Sad Kerthi untuk penerapan daya dukung-daya tampung pengembangan ekonomi Kerthi Bali.
Acara dipimpin oleh Kepala Bidang Penunjang Pembangunan Daerah BRIDA
Provinsi Bali dan dihadiri oleh perwakilan dari Bappeda Provinsi Bali, Dinas
Kebudayaan Provinsi Bali, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Provinsi Bali, Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Bali, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali,
Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali,
Bappeda Kabupaten Jembrana, BRIDA Kabupaten Jembrana, Bappeda Kabupaten
Tabanan, BRIDA Kabupaten Tabanan, Bappeda Kabupaten Badung, BRIDA Kabupaten
Badung, Bappeda Kota Denpasar, BRIDA Kota Denpasar, Bappeda Kabupaten Gianyar,
BRIDA Kabupaten Gianyar, Bappeda Kabupaten Klungkung, BRIDA Kabupaten
Klungkung, Bappeda Kabupaten Bangli, BRIDA Kabupaten Bangli, Bappeda Kabupaten
Karangasem, BRIDA Kabupaten Karangasem, BRIDA Kabupaten Karangasem, Bappeda
Kabupaten Buleleng, BRIDA Kabupaten Buleleng, Anggota TPM pada BRIDA Provinsi
Bali, Sekretaris BRIDA Provinsi Bali, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pengkajian
Peraturan, PPTK kegiatan, PPK pada BRIDA Provinsi Bali, Fungsional Analis
Kebijakan Ahli Muda pada Bidang Penunjang Pembangunan Daerah, Tim Pengawas
swakelola, staf pada Bidang Penunjang Pembangunan Daerah dan Tim peneliti dari
Universitas Udayana. #Eka.