BULELENG, Dalam rangka menggerakkan ekonomi daerah, tidak bisa bertumpu pada satu sektor, oleh karena itu dirumuskanlah kebijakan transformasi ekonomi Bali yaitu pergerakan ekonomi yang dilakukan di daerah atas dasar potensi yang dimiliki (Kerthi Bali). Struktur pembangunan ekonomi tidak bisa sama antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, karena potensi yang dimiliki berbeda, ungkap Penjabat Bupati Buleleng Ir. Ketut Lihadnyana, MMA., dalam sambutannya pada acara Pembukaan Buleleng UMKM Expo (BUE), Kamis (14/11) di Gedung PLUT K-UMKM, dengan tema "Melalui Buleleng UMKM Expo kita wujudkan UMKM Tangguh, Inovatif dan Go Digital".
Sehubungan dengan Buleleng yang memiliki potensi pertanian dalam arti
luas, garis pantai yang paling panjang, dan jumlah penduduk yang paling banyak
tentunya dalam merumuskan kebijakan ekonomi dalam rangka mensejahterakan
masyarakat, maka didoronglah UMKM, hilirisasi produk unggulan dan transformasi
ekonomi digital. Untuk mendukung hal tersebut perlu adanya kolaborasi antara
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan UMKM.
BUE sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemkab Buleleng kepada masyarakat
dalam hal membina, mendampingi ataupun memfasilitasi UMKM melalui pemasaran produk
dan memberikan pelatihan, sehingga kegiatan ini harus dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya, ungkapnya serius.
Lebih jauh ditekankan, sebagus apapun industri olahan produk, jika tidak
dikemas dengan baik, maka produk itu tidak menimbulkan "Brand",
sehingga produk yang bagus harus diimbangi dengan kemasan yang bagus pula. UMKM
yang cukup banyak ini harusnya didorong dengan kemasan yang bisa mempercepat
terbentuknya Brand, imbuhnya.
Lebih dalam lagi, bagaimana mengkaitkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
dengan Branding ini. Sambungkan ini agar HKI bermanfaat bagi UMKM, agar UMKM
bisa berkembang dengan adanya sertifikat HKI yang telah dimiliki, karena
serupiah yang dikeluarkan oleh Pemerintah, harus berdampak, seperti slogan ASN
berdampak, jadi jelas dampaknya, tegasnya kembali.
Diakui pula, bahwa UMKM telah memberikan kontribusi yang cukup besar,
yaitu tingkat pengangguran dari 5,6 turun menjadi 2,06 serta kualitas
pertumbuhan ekonomi relatif lebih baik dari industri yang lain.
Acara pembukaan ini dirangkaikan dengan penyerahan SK Menkop UKM RI
tentang Penetapan Daerah Penerima Program Kemasan UMKM Tahun 2024 serta
Penyerahan Bantuan Sarpras bagi Peserta Pelatihan Program Kemiskinan Ekstrem
dan Sarana Produk Olahan Cabe pada IKM.
Acara yang berlangsung selama 2 hari (14 - 15 November 2024) diramaikan oleh kegiatan seperti PLUT Business Conseling (termasuk layanan HKI oleh Brida Buleleng); Talkshow Pesona Kopi Buleleng; Pelatihan Pembuatan Es Krim Kopi; Lomba Video Kreatif dan Foto Produk UMKM BUE; Business Matching Tenant Inkubator BEA; Pelatihan Pembuatan Konten Digital; Pelatihan Kriya Turunan Tenun; Lomba Barista; Temu Bisnis Digital Marketing/e-Katalog; Pelatihan Koperasi Digital; Workshop Produk Turunan Olahan Kopi; Talkshow TPKAD; dan Lomba Fashion Show.
Hadir dalam kesempatan ini Perangkat Daerah terkait, LPPM, BUMD,
Perbankan, Lembaga, Asosiasi dan Komunitas UMKM Kabupaten Buleleng. Dalam hal
ini, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng diwakili oleh
Analis Kebijakan Ahli Madya Made Mira Tri Yulia Ida Justisiana, ST., MAP.,
didampingi Analis Kebijakan Ahli Muda Ni Made Sumbertiasih, SE, MM. #Mty.