Akibat merebaknya covid 19 yang
berkepanjangan, di kabupaten Buleleng sampai tahun 2021 tercatat terjadi
Pemutusan Hubungan Kerja-PHK di kab.bulelenf sebanyak 324 pekerja, dan bahkan
pekerja yang dirumahkan sebanyak 2.509 orang , serta Pekerja Migran
Indonesia-PMI mencapai 2.436 orang. Hal itu terungkap saat Kabid Data informasi
dan Hubungan Industrial Disnaker
Kab.buleleng Gede Santika ,SH saat
pemaparan dan presentasi terkait Kajian tentang Efektivitas Kebijakan
Pemerintah Kabupaten Buleleng bagi perusahaan dan pekerja terdampak covid-19 ,
hari ini di ruang pertemuan Balitbang Inovda Kabupaten Buleleng. Gede Santika,
menyampaikan perlunya kajian ini untuk bisa dilakukan upaya -upaya yang
dilakukan pemerintah daerah kab.buleleng untuk menurunkan tingkat pengangguran
yang berdampak Covid-19. Pembahasan kajian ini, diikuti oleh Kepala badan
Litbang Inovda kab.Buleleng Dokter Gde Wiartana , didampingi sekban Mad Suarta
dan Kabid Sospem Ketut Ariawan.Sementara Tenaga ahli yang mendampingi dari
Undiksha Singaraja Doktor Gd Adi Yuniarta.SE.AK.Msi ,. Pembahasan kajian awal
ini menyangkut latar belakang, permasalahan hingga terkait dengan manfaat dari
kajian yang akan dilaksanakan ini.
Kepala Badan Litbang Inovda Kab.Buleleng Dokter Gde Wiartana usai pemaparan
dari Dinas Tenaga Kerja Kab. Buleleng , mengatakan walau sudah banyak upaya
yang telah dilakukan oleh Dinas ternaga kerja terkait dengan meminimalis dampak
dari covid-19 . Namun karena dampak pandemi ini sangat luas , perlu lagi adanya
terubosan yang efektif untuk menyelesaikan dampak covid ini , ungkap Gde
Wiartana. Sementara Tenaga Ahli dari Undiksha Singaraja Gede Adi Yuniarta
mengatakan, sesuai dengan judul kajian yang menyangkut efektivitas kebijakan ,
maka materi ini akan mengarah kepada melakukan uji efektifitas kebijakan lalu ,
dibandingkan dengan kajian yang akan dilakukan. Perlu kemudian dibandingkan ,
dengan permasalahan yang muncul saat ini menyangkut dampak Covid dengan situasi
daerah dan propinsi. Karena belum tentu
dampak di Buleleng ini , akan terkait dengan Kinerja Dinas Tenaga Kerja. Oleh karena
itu tenaga ahli menyarankan agar kajian lebih difokuskan pada ketenaga
kerjaan saja, sehingga dalam tujuan
khususnya bisa lebih jelas apa yang dilakukan dalam menangani ketenagakerjaan
akibat dampak Covid -19 ini . Apa - apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah
daerah ini yang dikaji, kalau kebijakan
sebelum sudah bagus perlu dilanjutkan. tambahnya dengan serius. Diskusi
berjalan sangat dinamis, peserta saling memberikan masukan untuk menemukan
formulasi Kajian yang tepat sasaran dan berhasil guna. (Roy/Balitbang/22).