(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Menyusuri Inovasi ke Desa Munduk Bestala, Bestala, dan Gunung Sari

Admin brida | 30 Oktober 2023 | 783 kali

Senin, 30 Oktober 2023 Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng bersama staf Perencanaan Kantor Camat Seririt, melaksanakan monitoring dan pendataan inovasi ke Desa Munduk Bestala, Bestala, dan Gunung Sari Kecamatan Seririt, dalam rangka mengoptimalkan perkembangan dan pemahaman inovasi kepada masyarakat.

 

Pada Desa Munduk Bestala diterima oleh Sekretaris Desa, yang menyampaikan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh masyarakat dominan sebagai buruh tani. Sebelummya inovasi yang masuk database adalah Pattika Bali. Atas hasil peninjauan ke desa diperoleh kegiatan kreatif dari Sekeha Teruna Teruni (STT), dan karena keterbatasan dana desa, mereka aktif dan kreatif dalam menciptakan alat musik tradisional dari bambu, bahkan sudah melaksanakan latihan megambel setiap minggu secara berkelanjutan. Ide kreatif ini mendapat dukungan dari masyarakat dan perangkat desa, dan rencana kedepannya akan diintegrasikan dengan metode pembelajaran  anak usia dini, seperti les bahasa Inggris, tari, dan megambel. Sementara pengembangan potensi wisata alam sekarang masih dalam proses.

 

Pada Desa Bestala, Kepala Desa menegaskan bahwa potensi pertanian disini secara turun menurun adalah durian, berdampingan dengan manggis dan nangka. Pada tahun 2019 Kelompok Wanita Tani (KWT) sempat memproduksi keripiK nangka dan durian. Melihat dari proses produksi membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan alat untuk maintenance mesin penghasil keripik yang tidak mudah, usaha ini tidak bisa dilaksanakan berkelanjutan. Untuk sementara inovasi lain belum bisa dikembangkan, mengingat dominan masyarakat yang berdomisili di desa ini mencari mata pencaharian dan bertempat tinggal di luar desa.


Terakhir, di Desa Gunung Sari, Kepala Desa memaparkan bahwa berdasarkan letak geografis dan sumber daya alam disini lebih cocok digunakan sebagai Agrowisata, hanya saja dalam proses pembentukan pokdarwis masih dalam proses, sembari menunggu pembentukan pokdarwis ini selesai. Kepala Desa sudah merancang jalur tracking yang terintegrasi dengan agrowisata, bahkan sudah menyusun rencana pembangunan jembatan yang terbuat dari bambu sebagai ikon pariwisata di desa. Sementara, jalur tracking masih menunggu persetujuan dari pemilik lahan di Desa Munduk Bestala karena melewati wilayah desa tersebut. #Wck.