(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Balitbang Inovda mulai lakukan pendataan Inovasi dan Potensi KI langsung ke Desa

Admin brida | 21 September 2023 | 519 kali

Inovasi dan Kekayaan Intelektual (KI) saat ini menjadi program strategis, baik pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Oleh karenanya inovasi sebagai hasil kreatifitas intelektual harus dilindungi melalui kekayaan intelektual, sebagai hak ekslusif dari hasil kemampuan intelektual atas sebuah proses dan produksi  yang dihasilkan. Kabupaten Buleleng dengan 148 desa memiliki inovasi dan potensi kekayaan intelektual yang sangat banyak dan bervariasi baik personal maupun komunal. Permasalahannya, inovasi dan potensi KI itu belum sepenuhnya tergali dan terdata. 

 

Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Balitbang Inovda Kabupaten Buleleng, Made Mira Tri Yulia Ida Justisiana menjadwalkan untuk melakukan pendataan terhadap Inovasi, dan menggali potensi data KI yang ada di 148 desa. Hal ini dilakukan agar mendapatkan data riil yang ada di masyarakat, juga untuk mendukung program Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan program One Vilage One Brand. 

 

Menurut Mira, pendataan telah dilakukan mulai hari ini (21/9) dengan menyasar semua desa di Kecamatan Tejakula. Analis Kebijakan Made Roy Astika, Gede Suardika dan I Putu Adhy Wicaksana Indra Saputra beserta Fungsional Administrasi Made Adi Suradnya dan Made Arya Mertada langsung  terjun langsung ke empat desa, yakni Des Sambirenteng, Desa Penuktukan, Desa Les dan Desa Tejakula.

 

Dengan melakukan kunjungan lapangan terlihat potensi kearifan lokal yang dimiliki oleh masing-masing desa. Seperti misalnya di Desa Sambirenteng, ternyata memiliki upacara yang sangat unik dan menarik yang disebut dengan Upacara Mecakcakan yang masuk dalam katagori Ekspresi Budaya Tradisional (EBT), dan gula khas Sambirenteng. Sementara di Desa Penuktukan terdata ada kuliner khas yang disebut dengan Remu Penuktukan. Demikian juga dengan Desa Les yang unik adalah makanan yang disebut dengan Jukut Blook.

 

Yang menarik di Desa Tejakula, selain memiliki keunikan kuliner Bubuh Mengguh dan Saget Gerang, juga memiliki inovasi yang merupakan Inovasi dari warga setempat dengan produk patung unik yang berasal dari limbah plastik dan kertas. Bahkan hasilnya tidak kalah dengan patung yang dibuat dengan menggunakan bahan kayu. Semua potensi ini akan menjadi bahan data untuk pencatatan  Hak Kekayaan Intelektual.


Diharapkan dengan pendataan langsung ke lapangan akan semakin banyak mengetahui jumlah inovasi masyarakat, dan jumlah kekayaan intelektual yang ada untuk mendapat perlindungan hukum terhadap karya inovasi kreatif masyarakat. #Roy.