(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

PUTR Atasi Banjir di Kota Singaraja Dengan Pendekatan Kearifan Lokal

Admin brida | 20 Juli 2023 | 388 kali

Kota Singaraja boleh dikategorikan daerah rawan banjir, karena setiap kali musim penghujan beberapa sudut Kota Singaraja selalu alami banjir. Hal itu diakui Kepals Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng, Ir. Putu Eka Putra, ST., MM.IPU., hari ini (20/7) saat dilaksanakan monev hasil Kajian Kelitbangan tentang Sistem Drainase di Kabupaten Buleleng.

Adipta menilai meski rawan banjir, PUTR sudah antisipasi dengan armada yang dimiliki. Setidaknya banjir yang ada di Kota Singaraja tidak memakan waktu sampai 24 jam, hanya beberapa jam saja, ungkapnya.

Dengan hasil kajian kelitbangan yang telah memberikan rekomendasi, pihaknya segera akan melakukan pembaharuan sistem drainase di Kota singaraja melalui pendekatan kearifan lokal yang secara turun menurun dimiliki oleh Daerah Bali. Kita tetap melakukan pendekatan  kearifan lokal, dengan melestarikan telajakan, tebe, dan fungsi subak yang ada, ungkap Adipta di hadapan tim monev Balitbang Inovda Kabupaten Buleleng, yakni Analis Kebijakan I Gede Suardika, S.E., M.Pd., Made Anik Widyastuti, S.T., M.M., dan Made Roy Astika, serta staf Made Arya Mertada.

Kadis PUTR yang didampingi salah satu Kabidnya, Suarjono juga mengungkapkan segera akan merealisasikan hasil kajian kelitbangan untuk perbaikan sistem drainase dengan menyusun perencanaan, dan pendataan permasalahan drainase di Buleleng, dengan terlebih dahulu menyusun Perda sebagai payung hukum dalam penerapannya. Selama ini diakuinya segala permasalahan yang menyangkut drainase termasuk munculnya banjir dibeberapa sudut kota, selalu yang menjadi sasaran masyarakat adalah Dinas PUTR, padahal masyarakat tidak tahu kalau ada tingkatan kewenangan, baik daerah, propinsi maupun pusat. Namun demikian pihaknya selalu menangani dengan cepat, sehingga bisa diatasi dengan baik.

Selain itu, mengacu hasil rekomendasi kajian, PUTR sudah melakukan analisa dengan dibuatnya sumur resapan disetiap rumah tangga, untuk menyerap air hujan. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan agar keterlibatan masyarakat dan para pengusaha terutama pengembang di Buleleng semakin ditingkatkan, sehingga sistem drainase ini berjalan dengan baik. Perlu kesadaran masyarakat tidak membuang sampah di saluran air, atau sungai, dan bagi pengembang untuk tidak menghilangkan telajakan atau tebe sebagai fungsi subak yang efektif dalam pengelolaan saluran air. #Roy.