Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana Denpasar menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Sinergi Multi-Pihak untuk Solusi Inovatif bagi Kelautan dan Perikanan Bali yang Berkelanjutan”. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, yakni melalui pertemuan langsung (luring) dan daring, Selasa (2/9). FGD secara luring bertempat di Pisces Living Lab, Gedung Baruna Lantai 1, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Kampus Bukit Jimbaran Badung.
FGD secara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan, Prof.
Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si., dengan dihadiri oleh perwakilan pemerintahan
Provinsi Bali, kabupaten sebali, TNI-AL, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
Akademisi sebali, Wartawan, hingga Kelompok Nelayan.
Bali telah menjadi pusat kegiatan bagi banyak Non Governmental
Organization (NGO), komunitas, dan pemerhati lingkungan yang selama ini aktif
melakukan inisiatif untuk menyelamatkan ekosistem laut dan pesisir. Meskipun
demikian, isu-isu strategis yang mereka angkat belum sepenuhnya mendapatkan
tindak lanjut serius di tingkat kebijakan Pemerintah Provinsi Bali maupun
nasional. Oleh karena itu, diperlukan suatu forum komunikasi yang dapat
mempertemukan para pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi, dan mendorong
lahirnya kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan sektor kelautan dan
perikanan Bali.
FGD ini dilaksanakan dalam 4 sesi, yang terdiri atas sesi Pemetaan Masalah
dan Akar Penyebab; sesi Diskusi Topik; sesi Merumuskan Solusi Inovatif dan
Peluang Kolaborasi; dan sesi Desain Wadah Kolaborasi dan Pemanfaatan Sumber
Daya.
Hasil pelaksanaan FGD diantaranya dapat dipetakan permasalahan pengelolaan pesisir dan laut Bali yang dikelompokkan dalam beberapa topik diantaranya: Dampak negatif pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut Bali; Dampak isu pengelolaan sampah di Bali; Tantangan dan permasalahan perikanan Bali; serta Peran dan tantangan Pemprov Bali dalam pengelolaan pesisir dan laut.
Tindak lanjut dari FGD ini adalah dibentuknya forum komunikasi multipihak
di bidang kelautan dan perikanan yang diharapkan dapat menjadi pendorong
penggerak dalam pemanfaatan pengelolaan pesisir dan laut Bali yang lebih baik. FGD
ditutup dengan Rencana Tindak Lanjut yang berisikan kesepakatan langkah konkret
pascaFGD. #Ang.