(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Permasalahan Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2025-2029 Berdasarkan Telaah Dokumen Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK

Admin brida | 10 April 2025 | 1284 kali

Belum ada pemetaan produk unggulan daerah (PUD) Kabupaten Buleleng. Kabupaten Buleleng memiliki luas wilayah terbesar di Bali dengan beberapa produk pertanian, peternakan dan kerajinan namun belum optimal dalam pengembangan dan pemasarannya serta campur tangan teknologi dalam pengembangan budidaya/ bisnis turunan produk unggulannya masih belum maksimal. Kabupaten Buleleng memiliki luas hutan terluas di Bali dan masih belum dimanfaatkan dengan baik untuk bisa membantu budidaya PUD dan pengembangan produk turunannya.

 

Permasalahan Krisis Air Bali memiliki jumlah wisatawan yang tinggi dan jumlah penduduk yang padat sehingga terjadi konflik penggunaan air antara air untuk pariwisata dan ekonomi kreatif dan air untuk pertanian dan perkebunan. Pada musim kemarau, pasokan air sangat tidak stabil dan berdampak buruk bagi sektor pertanian maupun perkebunan. Beberapa titik lokasi di Kabupaten Buleleng mengalami kendala serius dalam mengairi lahan mereka dan menyebabkan lokasi lahan menjadi kritis. Jumlah lahan kritis di Kabupaten Buleleng cukup tinggi yaitu seluas 563 Ha (satudata.com). Lahan kritis ini apabila dapat ditanggulangi oleh Pemerintah dengan Iptek maka akan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Buleleng.

 

Permasalahan Penanggulangan Sampah Permasalahan sampah di Kabupaten Buleleng masih belum dapat diselesaikan dengan optimal. Infrastruktur berupa fasilitas pengumpulan dan pengelolaan sampah, juga menjadi tantangan bagi permasalahan sampah di Kabupaten Buleleng. Infrastruktur yang kurang baik menyebabkan permasalahan sampah belum bisa ditangani secara optimal. Permasalahan sampah berpotensi menyebabkan masalah sosial, ancaman kesehatan, serta kerusakan lingkungan.

 

Pengembangan Pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Buleleng memiliki banyak potensi wisata yang tersebar di semua desa. Kabupaten Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali sehingga memiliki potensi wisata bahari yang potensial untuk lebih dikembangkan dan dapat meningkatkan PAD. Namun permasalahan infrastruktur yang masih minim, kualitas SDM yang belum mumpuni serta sarana dan prasarana yang belum tersedia di beberapa titik lokasi menjadi faktor penghambat pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Buleleng.

 

Bencana Alam Kondisi geografis Kabupaten Buleleng berpotensi sering menimbulkan terjadi bencana alam yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat serta mengurangi kesejahteraan masyarakat. Banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan kebakaran hutan menjadi bencana alam yang frekuensinya sering terjadi. Tercatat di Sistem Informasi Kebencanaan (SIK) Kab.Buleleng, pada tahun 2023 terjadi tanah longsor di 51 titik lokasi, banjir di 15 titik lokasi, kebakaran hutan terjadi di 11 titik lokasi. Hal ini tentu mengganggu kenyamanan, keamanan dan tentu saja menimbulkan kerugian materi dan non material yang mengganggu kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, perlu penanggulangan yang lebih serius.

 

UMKM yang belum optimal pengembangannya Kabupaten Buleleng telah memiliki banyak produk UMKM hasil inovasi masyarakat dan telah mendapat pendampingan dari Pemda, Universitas dan beberapa perusahaan. Beberapa UMKM telah mampu menghasilkan penjualan yang bagus namun pengembangannya ke skala nasional dan internasional masih memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Dukungan Ipteks sangat diperlukan untuk bisa membantu UMKM Kabupaten Buleleng bisa menuju pasar global.

 

Permasalahan Pemerataan Pendidikan Pemerintah telah memiliki program wajib belajar 9 tahun dan sudah memberikan fasilitas pendidikan yang tinggi untuk peningkatan kualitas anak Indonesia. Kabupaten Buleleng juga telah menikmati program-program tersebut untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, kebijakan penempatan siswa berdasarkan zonasi masih menjadi permasalahan yang memerlukan penanganan lebih serius. Hal ini menjadi tolak ukur bahwa belum terjadi pemerataan kualitas pendidikan di Kabupaten Buleleng. Selain itu, kondisi geografis yang berbukit menyebabkan beberapa desa memiliki angka drop out di tingkat SMA yang cukup tinggi karena tidak ada dukungan transportasi yang memadai. Banyak anak-anak putus sekolah karena tidak mampu membeli sepeda motor dan tidak ada fasilitas kendaraan umum yang bisa mengantarkan mereka ke sekolah. Kondisi ekonomi keluarga yang miskin menjadi alasan mereka untuk putus sekolah. Hal ini tentu memerlukan perhatian serius pemerintah Kabupaten Buleleng untuk melakukan pendataan dan memberikan intervensi terbaik agar bisa memberikan pemerataan pendidikan bagi semua anak Indonesia.

 

Permasalahan Pemerataan Fasilitas Kesehatan Permasalahan yang sama dengan pendidikan. Pemerintah pusat telah memberikan jaminan kesehatan yg bagus untuk masyarakat Indonesia. BPJS telah memastikan terjadinya pemerataan fasilitas kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Namun, beberapa lokasi di Kabupaten Buleleng memiliki kendala jauh dari Puskesmas maupun dari Rumah Sakit sehingga pada saat terjadi emergency masih terkendala transportasi. Oleh karena itu, pemerataan akses kesehatan perlu mendapat perhatian serius pemerintah kabupaten Buleleng.

 

Permasalahan Kondisi Jalan Akses yang Rusak Kabupaten Buleleng memiliki banyak kondisi jalan yang kurang memadai karena rusak. Beberapa kondisi jalan akses ke objek wisata atau ke desa wisata malah belum ada sama sekali. Hal ini memperlambat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan produk-produk UMKM dari lokasi produsen ke lokasi konsumen memerlukan akses jalan yang baik. Oleh karena itu, perbaikan jalan yang rusak dan menambahkan akses jalan ke lokasi-lokasi objek wisata sangat diperlukan untuk bisa membantu percepatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buleleng.

 

Penurunan Angka Kemiskinan Ektrim di Kabupaten Buleleng Kabupaten Buleleng masih memiliki masyarakat yang berada di wilayah ekonomi yang rendah dan mengalami kemiskinan ekstrim. Oleh karena itu, beberapa kegiatan prioritas penting untuk dilaksanakan untuk bisa membantu masyarakat yang berada di garis kemiskinan


Sumber: Himpunan Hasil Riset dan Inovasi Daerah Brida Buleleng 2024 (halaman 22-24).