Belum ada pemetaan produk unggulan daerah (PUD) Kabupaten Buleleng. Kabupaten Buleleng memiliki luas wilayah terbesar di Bali dengan beberapa produk pertanian, peternakan dan kerajinan namun belum optimal dalam pengembangan dan pemasarannya serta campur tangan teknologi dalam pengembangan budidaya/ bisnis turunan produk unggulannya masih belum maksimal. Kabupaten Buleleng memiliki luas hutan terluas di Bali dan masih belum dimanfaatkan dengan baik untuk bisa membantu budidaya PUD dan pengembangan produk turunannya.
Permasalahan Krisis Air Bali memiliki
jumlah wisatawan yang tinggi dan jumlah penduduk yang padat sehingga terjadi
konflik penggunaan air antara air untuk pariwisata dan ekonomi kreatif dan air
untuk pertanian dan perkebunan. Pada musim kemarau, pasokan air sangat tidak
stabil dan berdampak buruk bagi sektor pertanian maupun perkebunan. Beberapa
titik lokasi di Kabupaten Buleleng mengalami kendala serius dalam mengairi
lahan mereka dan menyebabkan lokasi lahan menjadi kritis. Jumlah lahan kritis
di Kabupaten Buleleng cukup tinggi yaitu seluas 563 Ha (satudata.com). Lahan
kritis ini apabila dapat ditanggulangi oleh Pemerintah dengan Iptek maka akan
dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Buleleng.
Permasalahan Penanggulangan Sampah
Permasalahan sampah di Kabupaten Buleleng masih belum dapat diselesaikan dengan
optimal. Infrastruktur berupa fasilitas pengumpulan dan pengelolaan sampah,
juga menjadi tantangan bagi permasalahan sampah di Kabupaten Buleleng.
Infrastruktur yang kurang baik menyebabkan permasalahan sampah belum bisa
ditangani secara optimal. Permasalahan sampah berpotensi menyebabkan masalah
sosial, ancaman kesehatan, serta kerusakan lingkungan.
Pengembangan Pariwisata dan ekonomi
kreatif Kabupaten Buleleng memiliki banyak potensi wisata yang tersebar di
semua desa. Kabupaten Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali
sehingga memiliki potensi wisata bahari yang potensial untuk lebih dikembangkan
dan dapat meningkatkan PAD. Namun permasalahan infrastruktur yang masih minim,
kualitas SDM yang belum mumpuni serta sarana dan prasarana yang belum tersedia
di beberapa titik lokasi menjadi faktor penghambat pengembangan pariwisata dan
ekonomi kreatif di Kabupaten Buleleng.
Bencana Alam Kondisi geografis
Kabupaten Buleleng berpotensi sering menimbulkan terjadi bencana alam yang
mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat serta mengurangi kesejahteraan
masyarakat. Banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan kebakaran hutan menjadi
bencana alam yang frekuensinya sering terjadi. Tercatat di Sistem Informasi
Kebencanaan (SIK) Kab.Buleleng, pada tahun 2023 terjadi tanah longsor di 51
titik lokasi, banjir di 15 titik lokasi, kebakaran hutan terjadi di 11 titik
lokasi. Hal ini tentu mengganggu kenyamanan, keamanan dan tentu saja
menimbulkan kerugian materi dan non material yang mengganggu kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu, perlu penanggulangan yang lebih serius.
UMKM yang belum optimal
pengembangannya Kabupaten Buleleng telah memiliki banyak produk UMKM hasil inovasi
masyarakat dan telah mendapat pendampingan dari Pemda, Universitas dan beberapa
perusahaan. Beberapa UMKM telah mampu menghasilkan penjualan yang bagus namun
pengembangannya ke skala nasional dan internasional masih memerlukan dukungan
dari berbagai pihak. Dukungan Ipteks sangat diperlukan untuk bisa membantu UMKM
Kabupaten Buleleng bisa menuju pasar global.
Permasalahan Pemerataan Pendidikan
Pemerintah telah memiliki program wajib belajar 9 tahun dan sudah memberikan
fasilitas pendidikan yang tinggi untuk peningkatan kualitas anak Indonesia.
Kabupaten Buleleng juga telah menikmati program-program tersebut untuk bisa
meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, kebijakan penempatan siswa berdasarkan
zonasi masih menjadi permasalahan yang memerlukan penanganan lebih serius. Hal
ini menjadi tolak ukur bahwa belum terjadi pemerataan kualitas pendidikan di
Kabupaten Buleleng. Selain itu, kondisi geografis yang berbukit menyebabkan
beberapa desa memiliki angka drop out di tingkat SMA yang cukup tinggi karena
tidak ada dukungan transportasi yang memadai. Banyak anak-anak putus sekolah
karena tidak mampu membeli sepeda motor dan tidak ada fasilitas kendaraan umum
yang bisa mengantarkan mereka ke sekolah. Kondisi ekonomi keluarga yang miskin
menjadi alasan mereka untuk putus sekolah. Hal ini tentu memerlukan perhatian
serius pemerintah Kabupaten Buleleng untuk melakukan pendataan dan memberikan
intervensi terbaik agar bisa memberikan pemerataan pendidikan bagi semua anak
Indonesia.
Permasalahan Pemerataan Fasilitas
Kesehatan Permasalahan yang sama dengan pendidikan. Pemerintah pusat telah
memberikan jaminan kesehatan yg bagus untuk masyarakat Indonesia. BPJS telah
memastikan terjadinya pemerataan fasilitas kesehatan kepada seluruh lapisan
masyarakat di Indonesia. Namun, beberapa lokasi di Kabupaten Buleleng memiliki
kendala jauh dari Puskesmas maupun dari Rumah Sakit sehingga pada saat terjadi
emergency masih terkendala transportasi. Oleh karena itu, pemerataan akses
kesehatan perlu mendapat perhatian serius pemerintah kabupaten Buleleng.
Permasalahan Kondisi Jalan Akses yang
Rusak Kabupaten Buleleng memiliki banyak kondisi jalan yang kurang memadai
karena rusak. Beberapa kondisi jalan akses ke objek wisata atau ke desa wisata
malah belum ada sama sekali. Hal ini memperlambat pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Buleleng. Distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, peternakan
dan produk-produk UMKM dari lokasi produsen ke lokasi konsumen memerlukan akses
jalan yang baik. Oleh karena itu, perbaikan jalan yang rusak dan menambahkan
akses jalan ke lokasi-lokasi objek wisata sangat diperlukan untuk bisa membantu
percepatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buleleng.
Penurunan Angka Kemiskinan Ektrim di Kabupaten Buleleng Kabupaten Buleleng masih memiliki masyarakat yang berada di wilayah ekonomi yang rendah dan mengalami kemiskinan ekstrim. Oleh karena itu, beberapa kegiatan prioritas penting untuk dilaksanakan untuk bisa membantu masyarakat yang berada di garis kemiskinan
Sumber: Himpunan Hasil
Riset dan Inovasi Daerah Brida Buleleng 2024 (halaman 22-24).