(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Brida Buleleng Diseminasikan Hasil Riset 2025

Admin brida | 10 Desember 2025 | 207 kali

Brida News - Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng menyelenggarakan kegiatan Desiminasi Hasil Riset Tahun 2025, Rabu (10/12) bertempat di Lobby Rumah Jabatan Bupati Buleleng. Kegiatan ini merupakan wadah untuk menyampaikan hasil-hasil riset yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2025 kepada perangkat daerah, dan para pemangku kepentingan agar dapat dimanfaatkan dalam penyusunan kebijakan dan program pembangunan daerah.

 

Acara diawali dengan laporan Kepala Brida Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan, S.STP., M.M., yang menjelaskan bahwa kegiatan diseminasi ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi hasil riset sehingga dapat diterima, diterapkan, dan ditindaklanjuti oleh perangkat daerah maupun lembaga terkait. Hasil riset tersebut diharapkan menjadi dasar yang kuat dalam proses pengambilan kebijakan Pemerintah Kabupaten Buleleng. Pada tahun 2025, Brida telah melaksanakan 7 kajian, dan pada kegiatan ini dipaparkan 4 dokumen hasil riset, yang terdiri atas 3 kajian akademik dan 1 naskah akademik.

 

Setelah penyampaian laporan, acara dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, S.H. Dalam sambutannya, Gede Supriatna menekankan pentingnya kebijakan yang berbasis data dan fakta lapangan, sehingga program yang dirumuskan pemerintah mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara nyata. Beliau juga memaparkan delapan isu strategis daerah yang menjadi arah pembangunan Kabupaten Buleleng, yaitu peningkatan kualitas SDM, penguatan perekonomian berbasis potensi unggulan, penyediaan infrastruktur pelayanan dasar, penurunan angka kemiskinan dan penguatan perlindungan sosial, peningkatan keamanan dan kenyamanan masyarakat, pelestarian adat dan budaya lokal, peningkatan kualitas lingkungan hidup, serta penguatan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien. Melalui diseminasi hasil riset ini, Wakil Bupati berharap perangkat daerah dapat menjadikannya sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran.

 

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng, para kepala perangkat daerah, para camat, LPPM Undiksha, LPPM Universitas Panji Sakti, LPPM dan PPPM IAHN Mpu Kuturan, serta tim pelaksana penyusunan kajian dari Undiksha, Unipas, dan Warmadewa.

 

Memasuki sesi utama, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan empat hasil riset. Paparan pertama disampaikan oleh Dr. I Nyoman Gede Remaja, S.H., M.H., mengenai Naskah Akademik Ranperda Penanggulangan Kemiskinan. Beliau merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Buleleng memperbarui Perda Nomor 2 Tahun 2017 agar selaras dengan regulasi terbaru dan kebutuhan masyarakat saat ini. Selain itu, program penanggulangan kemiskinan diharapkan lebih berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, didukung dengan optimalisasi peran desa/kelurahan dalam pemutakhiran data masyarakat miskin, serta penguatan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK).

 

Paparan kedua membahas Kajian Roadmap Kopi Arabika dan Robusta Kabupaten Buleleng, yang dipresentasikan oleh Dr. I Wayan Rideng, S.H., M.H., dari Universitas Warmadewa. Kajian ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, di antaranya reformasi skema pembiayaan dengan memanfaatkan KUR sektor kopi, pembangunan infrastruktur pascapanen yang memadai, pembentukan pusat riset dan inovasi kopi daerah, peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan, serta penguatan branding kopi Buleleng untuk meningkatkan daya saing di pasar premium. Kajian ini juga menekankan pentingnya pembinaan kelembagaan ekonomi desa melalui unit usaha kopi berbasis BUMDes atau koperasi.

 

Paparan ketiga disampaikan oleh Dr. I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng., CRA., CRP., dari  Universitas Pendidikan Ganesha yang memaparkan Kajian Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran dan Penyelamatan (RISPKP) Tahun 2025–2035. Kajian ini menunjukkan bahwa kebakaran gedung dan bangunan masih mendominasi kejadian di Kabupaten Buleleng, sehingga diperlukan peningkatan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat. Waktu tanggap rata-rata sebesar 45 menit yang masih jauh di atas standar menegaskan perlunya penambahan sarana, prasarana, dan personel pemadam kebakaran. Kajian ini juga menyoroti perlunya penyusunan Perda khusus keselamatan kebakaran serta pembaruan SOP yang lebih relevan dengan kondisi lapangan sehingga upaya penanganan kebakaran dapat berjalan lebih efektif dan terukur.

 

Paparan terakhir disampaikan oleh Dr, I Nyoman Tika, M.Si., dari Universitas Pendidikan Ganesha, yang membahas Kajian Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK Kabupaten Buleleng 2025–2029. Kajian ini mengidentifikasi 14 produk unggulan daerah serta 9 permasalahan utama yang perlu diselesaikan. Analisis dilakukan melalui kerangka ekosistem riset dan inovasi daerah yang mencakup aspek kebijakan, kapasitas kelembagaan, kemitraan, budaya riset, keterpaduan inovasi, serta penyelarasan dengan perkembangan global. Hasil kajian ini diharapkan mampu memperkuat arah pengembangan IPTEK di Kabupaten Buleleng selama lima tahun ke depan.


Sebagai penutup, kegiatan diakhiri dengan penyerahan buku hasil kajian kepada perangkat daerah pengusul kajian sebagai bentuk komitmen Brida untuk terus mendorong kebijakan berbasis riset yang berdampak langsung bagi masyarakat. #Sck.