Brida News - Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng menyelenggarakan kegiatan Desiminasi Hasil Riset Tahun 2025, Rabu (10/12) bertempat di Lobby Rumah Jabatan Bupati Buleleng. Kegiatan ini merupakan wadah untuk menyampaikan hasil-hasil riset yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2025 kepada perangkat daerah, dan para pemangku kepentingan agar dapat dimanfaatkan dalam penyusunan kebijakan dan program pembangunan daerah.
Acara diawali dengan laporan Kepala Brida Kabupaten Buleleng, Ketut
Suwarmawan, S.STP., M.M., yang menjelaskan bahwa kegiatan diseminasi ini
bertujuan untuk menyebarluaskan informasi hasil riset sehingga dapat diterima,
diterapkan, dan ditindaklanjuti oleh perangkat daerah maupun lembaga terkait.
Hasil riset tersebut diharapkan menjadi dasar yang kuat dalam proses
pengambilan kebijakan Pemerintah Kabupaten Buleleng. Pada tahun 2025, Brida telah
melaksanakan 7 kajian, dan pada kegiatan ini dipaparkan 4 dokumen hasil riset,
yang terdiri atas 3 kajian akademik dan 1 naskah akademik.
Setelah penyampaian laporan, acara dilanjutkan dengan pembukaan resmi
oleh Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, S.H. Dalam sambutannya, Gede
Supriatna menekankan pentingnya kebijakan yang berbasis data dan fakta
lapangan, sehingga program yang dirumuskan pemerintah mampu menjawab kebutuhan
masyarakat secara nyata. Beliau juga memaparkan delapan isu strategis daerah
yang menjadi arah pembangunan Kabupaten Buleleng, yaitu peningkatan kualitas
SDM, penguatan perekonomian berbasis potensi unggulan, penyediaan infrastruktur
pelayanan dasar, penurunan angka kemiskinan dan penguatan perlindungan sosial,
peningkatan keamanan dan kenyamanan masyarakat, pelestarian adat dan budaya
lokal, peningkatan kualitas lingkungan hidup, serta penguatan tata kelola
pemerintahan yang efektif dan efisien. Melalui diseminasi hasil riset ini,
Wakil Bupati berharap perangkat daerah dapat menjadikannya sebagai pedoman
dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Setda
Buleleng, para kepala perangkat daerah, para camat, LPPM Undiksha, LPPM Universitas
Panji Sakti, LPPM dan PPPM IAHN Mpu Kuturan, serta tim pelaksana penyusunan
kajian dari Undiksha, Unipas, dan Warmadewa.
Memasuki sesi utama, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan empat hasil
riset. Paparan pertama disampaikan oleh Dr. I Nyoman Gede Remaja, S.H., M.H.,
mengenai Naskah Akademik Ranperda Penanggulangan Kemiskinan. Beliau
merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Buleleng memperbarui Perda Nomor 2
Tahun 2017 agar selaras dengan regulasi terbaru dan kebutuhan masyarakat saat
ini. Selain itu, program penanggulangan kemiskinan diharapkan lebih
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, didukung dengan optimalisasi peran
desa/kelurahan dalam pemutakhiran data masyarakat miskin, serta penguatan Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK).
Paparan kedua membahas Kajian Roadmap Kopi Arabika dan Robusta Kabupaten
Buleleng, yang dipresentasikan oleh Dr. I Wayan Rideng, S.H., M.H., dari
Universitas Warmadewa. Kajian ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis,
di antaranya reformasi skema pembiayaan dengan memanfaatkan KUR sektor kopi, pembangunan
infrastruktur pascapanen yang memadai, pembentukan pusat riset dan inovasi kopi
daerah, peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan pendampingan
berkelanjutan, serta penguatan branding kopi Buleleng untuk meningkatkan daya
saing di pasar premium. Kajian ini juga menekankan pentingnya pembinaan
kelembagaan ekonomi desa melalui unit usaha kopi berbasis BUMDes atau koperasi.
Paparan ketiga disampaikan oleh Dr. I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd.,
M.Eng., CRA., CRP., dari Universitas
Pendidikan Ganesha yang memaparkan Kajian Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran dan Penyelamatan (RISPKP) Tahun 2025–2035. Kajian ini menunjukkan
bahwa kebakaran gedung dan bangunan masih mendominasi kejadian di Kabupaten
Buleleng, sehingga diperlukan peningkatan kesiapsiagaan pemerintah dan
masyarakat. Waktu tanggap rata-rata sebesar 45 menit yang masih jauh di atas
standar menegaskan perlunya penambahan sarana, prasarana, dan personel pemadam
kebakaran. Kajian ini juga menyoroti perlunya penyusunan Perda khusus keselamatan
kebakaran serta pembaruan SOP yang lebih relevan dengan kondisi lapangan
sehingga upaya penanganan kebakaran dapat berjalan lebih efektif dan terukur.
Paparan terakhir disampaikan oleh Dr, I Nyoman Tika, M.Si., dari Universitas Pendidikan Ganesha, yang membahas Kajian Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK Kabupaten Buleleng 2025–2029. Kajian ini mengidentifikasi 14 produk unggulan daerah serta 9 permasalahan utama yang perlu diselesaikan. Analisis dilakukan melalui kerangka ekosistem riset dan inovasi daerah yang mencakup aspek kebijakan, kapasitas kelembagaan, kemitraan, budaya riset, keterpaduan inovasi, serta penyelarasan dengan perkembangan global. Hasil kajian ini diharapkan mampu memperkuat arah pengembangan IPTEK di Kabupaten Buleleng selama lima tahun ke depan.
Sebagai penutup, kegiatan diakhiri dengan penyerahan buku hasil kajian
kepada perangkat daerah pengusul kajian sebagai bentuk komitmen Brida untuk
terus mendorong kebijakan berbasis riset yang berdampak langsung bagi
masyarakat. #Sck.