(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Inovasi “Relt Pro” Desa Baktiseraga - Buleleng Masuk Top 45

Admin brida | 08 Juli 2022 | 202 kali

Jumat, 8 Juli 2022, bertempat di Ruang Rapat Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng diselenggarakan acara Presentasi dan Wawancara Finalis Top Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022 oleh KemenPANRB melalui Bagian Organisasi Setda Kabupaten Buleleng. Presentasi dibawakan secara langsung oleh Kepala Daerah Kabupaten Buleleng (Putu Agus Suradnyana, ST.) yang didampingi oleh Inovator (Kepala Desa Baktiseraga).

Dalam kesempatan ini hadir Asisten Administrasi Umum, Inspektur, serta Pimpinan/wakil dari OPD terkait diantaranya; Bappeda, BPKPD, Balitbang Inovda, Diskominfosanti, Dinas LH, Distan, DPMD, DKPP, Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Bagian Organisasi serta Camat Buleleng. Dalam hal ini Balitbang Inovda dihadiri oleh Kapala Badan (Drs. Made Supartawan, MM.) yang didampingi oleh Kabid Inovasi dan Teknologi.

Inovasi "Revitalisasi Lahan Tidak Produktif (Relt Pro)" dari Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng adalah salah satu inovasi dari Kabupaten Buleleng yang berhasil masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik, dan sekarang akan maju ke babak Top 45. Dari latar belakang masalah adanya lahan tidak produktif yang cukup tinggi, yaitu mencapai kurang lebih 25 hektar atau 11,3% dari total luas wilayah, dimana dengan kondisi lahan tersebut menjadikan pemandangan kurang baik yang rentan menjadi tempat pembuangan sampah masyarakat setempat.

Inovasi Relt Pro mampu memecahkan beberapa permasalahan di desa tersebut, seperti mengubah lahan tidak produktif sebanyak 8 lokasi dengan estimasi luas mencapai 20 are menjadi lahan pertanian sayur mayur dan buah (urban farming). Inovasi ini didukung pula oleh adanya TPS3R yang menghasilkan kompos untuk menyuburkan urban farming tersebut. Inovasi ini juga mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan, alokasi khusus pemanfaatan dana desa, pengelolaan sampah berbasis sumber serta pencapaian beberapa program SDGs Desa. Lokasi revitalisasi lahan turut mampu menjadikan tempat rekreasi keluarga, tempat berfoto/selfie untuk diunggah di media sosial.

Inovasi Relt Pro juga menjadi obyek belajar mulai dari tingkat PAUD, SD bahkan sampai Perguruan tinggi dan masyarakat umum lainnya. Produknya juga telah dipasarkan oleh PKK Desa, serta ke supermarket lainnya. Dari segi keberlanjutannya, inovasi ini menggunakan strategi pembangunan model sarang lebah, dimasukkan ke dalam program/kegiatan desa, kolaborasi dan sinergitas mulai dari masyarakat, pemdes, institusi pendidikan, PT serta pelaksanaan Diseminasi ke masyarakat luas. (Mira).