Senin, 19 Juni 2023, dilaksanakan Rapat Koordinasi Pra Focus Group
Discussion (FGD) Laporan Pendahuluan Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan
Bencana Kabupaten Buleleng Tahun 2023-2027, yang diselenggarakan secara virtual
melalui Zoom Meeting. Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Gede Mahendra, ST.,
selaku Analis Bencana BPBD Kabupaten Buleleng. Kegiatan dibuka oleh I Gusti
Bagus Suryadaarma, ST., selaku Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD
Kabupaten Buleleng, dengan narasumber I Wayan Krisna Eka Putra, selaku
perwakilan Tenaga Ahli dari Konsultan CV. Yogawidya Sarana Design.
Krisna Eka Putra dalam paparannya menyampaikan bahwa Rencana
Penanggulangan Bencana (RPB) merupakan perencanaan/kerangka kerja yang memuat
kebijakan, strategi, dan pilihan tindakan untuk pengurangan risiko bencana pada
setiap tahapan dalam diklus bencana (pra, saat, pasca), yang bertujuan agar
setiap kegiatan tahapan dalam PB berjalan terarah dan terkoordinasi dengan
baik. Tujuan dalam RPB di Kabupaten Buleleng, yaitu; 1) Menjadi bagian dari
RPJMD secara terpadu dan terkoordinasi dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan yang ada, sehingga dapat menjadi landasan untuk upaya
penanggulangan bencana di Kabupaten Buleleng; 2) Meningkatkan kinerja antar
lembaga dan instansi penanggulangan bencana di Kabupaten Buleleng menuju
profesionalisme dengan pencapaian yang
terukur dan terarah; 3) Membangun dasar yang kuat untuk kemitraan penyelenggaraan
penanggulangan bencana; dan 4) Melindungi masyarakat di Kabupaten Buleleng dari
ancaman bencana.
Kabupaten Buleleng dapat dikatakan sebagai supermarketnya bencana, dimana
semua jenis bencana berpotensi terjadi, seperti gempa bumi, tsunami, banjir,
banjir bandang, cuaca extrim, gelombang abrasi, kebakaran hutan, kekeringan dan
tanah longsor. Sedangkan untuk bencana non alam seperti wabah penyakit dan
epidemi serta bencana sosial yang perlu diantisipasi menjelang pemilu 2024.
Dari semua bencana tersebut, perlu dicari prioritas bencana untuk penanggulangan
bencana pada periode 2023 sampai 2027 mendatang.
Hasil diskusi dengan seluruh peserta rapat mengenai bencana yang menjadi
prioritas untuk ditanggulangi yaitu banjir, gempa bumi, kekeringan, tanah
longsor, tsunami dan konflik sosial. Bencana-bencana tersebut akan menjadi
prioritas untuk didalami lebih lanjut mengenai penanggulangan bencana ke depan.
Selain bencana prioritas tersebut, bencana lainnya juga akan dituangkan penanganannya
yang sudah dilaksanakan selama ini di dalam dokumen RPB.
Mengenai penanggulangan bencana sosial, Pihak Balitbang Inovda Buleleng pada saat ini juga sedang menyusun Kajian Pemataan Database Rawan Konflik. harapannya, hasil kajian rawan konflik ini nantinya agar bisa dipadukan dan dijadikan rujukan oleh Tim Penyusun, dan BPBD Kabupaten Buleleng dalam menyusun rencana penanggulangan bencana untuk bencana sosial menjelang pemilu tahun 2024.
Pada Kesempatan ini Balitbang Inovda diwakili oleh Putu Sucika, S.Sos.,
selaku Analis Desa dan Kelurahan serta dihadiri pula oleh OPD terkait seperti
Polres Buleleng, Kodim 16/09 Buleleng, BPS Kabupaten Buleleng, Dinas PUTR,
Disperkimta, Dinsos, Dinkes, DLH, Diskominfosanti, Damkar, Dishub, Disdikpora,
Distan, Disdagperinkop UKM, Satpol PP, Bappeda, BPKPD, Badan Kesbangpol, Bagian
Ekbang Setda, Bagian Hukum Setda, Unipas, Undiksha, PMI, Forum PRB, PWI, PHRI
dan Gapensi Buleleng. #Sck.