Rabu, 11 Oktober 2023, Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah
Kabupaten Buleleng melaksanakan monitoring dan pendataan inovasi ke Desa
Sumberklampok, Pejarakan dan Sumberkima Kecamatan Gerokgak, dalam rangka
mengoptimalkan perkembangan dan pemahaman inovasi kepada masyarakat.
Di Desa Sumberklampok diterima oleh Haerus Zaman selaku Sekretaris Desa.
Dalam penjelasannya dinyatakan bahwa desa ini memiliki beberapa potensi,
diantaranya Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Pariwisata. Sumber
Daya Alam yang menonjol disana adalah kawasan Pulau Menjangan yang menjadi
potensi dan daya tarik wisatawan, karena kawasan pantai Desa Sumberklampok
memiliki keunikan, sebagian pasir berwarna putih dan sebagian lagi pasir
berwarna hitam. Adapun inovasi dibidang teknologi pertanian yang dimiliki berupa
mesin pencacah rumput, sayangnya mesin ini sudah tidak dimanfaatkan,
dikarenakan kurang efektif dan efisiensi waktu. Masyarakat kembali menggunakan
metode tradisional yang dianggap mampu menyediakan pakan ternak secara optimal.
Di Desa Pejarakan diterima oleh Made Astawa selaku Kepala Desa,
memaparkan beberapa potensi desa yang memungkinkan untuk mengembangkan inovasi.
Adapun inovasi yang sedang dalam proses uji coba, yaitu pengolahan daun kayu
putih menjadi minyak yang sudah diuji coba pada saat pandemi covid 19, dan
berhasil menekan angka terpapar virus pada saat itu. Sekarang masih dalam tahap
proses penyempurnaan. Selain itu ada inovasi pertanian yang sedang dikembangkan,
yaitu persilangan tanaman anggur lokal dengan anggur import dengan menggunakan
metode organik. Inovasi ini juga masih dalam tahap uji coba dan perkiraan
kurang lebih 2 bulan baru bisa mendapatkan hasil dari proses persilangan
tersebut. Keberhasilan dari uji coba ini dikatakan berhasil apabila buah yang
dihasilkan lebih baik dari anggur lokal.
Sedangkan
di Desa Sumberkima diterima oleh I Nengah Wirta selaku Kepala Desa Sumberkima.
Berdasarkan database Balitbang Inovda, desa ini memiliki inovasi pelestarian
terumbu karang pada tahun 2020. Inovasi ini masih terlaksana hingga sekarang,
bahkan ada perkembangan dengan mendirikan kawasan Munduk Lingkar yang
berdekatan dengan kawasan Sumberkima Hill. Berdasarkan atas letak geografis
Kabupaten Buleleng yang dikenal dengan istilah nyegara gunung dan sesuai hasil
diskusi bersama Kepala Desa, diperoleh istilah Sumberkima Nyegara Gunung. Dalam
arti kata, Nyegara bermakna pelestarian terumbu karang, pelestarian biota laut
dan kebersihan pantai. Sedangkan Gunung bermakna pemanfaatan kawasan Munduk
Lingkar yang diisi dengan kawasan traking, tempat melakukan
atraksi/tari-tarian, mendirikan pura yang merupakan kawasan sepiritual, dan
usaha masyarakat berupa aktifitas ekonomi dan agrowisata yang ditata sedemikian
rupa dengan diimbangi keindahan laut Sumberkima dan Pulau Gili Putih. Atas
semangat Kepala Desa dan masyarakat, Sumberkima Nyegara Gunung akan
dikembangkan lagi sesuai dengan potensi dan kearifan lokal yang ada. #Wck.