Selasa, 1 Nopember 2002 bertempat di Ruang Rapat Balitbang Inovda
Buleleng dilaksanakan rapat persiapan pelaksanaan kegiatan Tahun 2023 pada
substansi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Rapat dipimpin oleh Kabid
Ekonomi dan Pembangunan, I Gusti Ngurah Purnawirawan, S.E.,M.E., mewakili Bapak
Kepala Balitbang. Rapat dihadiri oleh Sekdis DLH, Sekdis Dinas Pertanian,
Perencana Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan dan perwakilan Bappeda serta
pejabat fungsional perencana dan peneliti ahli muda lingkup Bidang Ekbang.
Dalam arahannya, Bapak Kabid Ekbang menyampaikan bahwa rapat ini sebagai
tahapan untuk menggali informasi terkait kegiatan penelitian dan pengembangan
yang dibutuhkan oleh Perangkat Daerah, baik yang sudah terinput dalam rinduk
maupun usulan-usulan mendesak yang perlu difasilitasi Balitbang. Badan
Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng meminta agar
masing-masing instansi yang hendak melakukan pelaksanaan kegiatan penelitian
dan pengembangan pada tahun 2023 untuk membuat surat pengantar serta mengirim
outline proposal dalam kurun waktu 1 minggu.
Dalam Rencana Induk Kelitbangan (Rinduk) Kabupaten Buleleng Tahun 2020-2025,
pada Tahun 2023 terpasang Sub Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Perkebunan dan Pangan. Sementara yang masuk dalam renja Balitbang yaitu sub
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup, namun karena Dinas
Lingkungan Hidup sudah menganggarkan dokumen kelas air atau kajian untuk kelas
air, DLH akan membuat Indeks Kualitas Lingkungan di Kabupaten Buleleng yang
diantaranya terdiri dari Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara
(IKU), dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL). DLH membutuhkan bantuan Badan
Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah dalam pelaksanaan penelitian
mengenai kelas air ini. Bahwasannya penting untuk diteliti lebih lanjut karena
DLH membutuhkan validitas indeks kelas air sesuai dengan kualitas air yang
dimiliki. Kualitas air yang diteliti dimohon dari sungai karena dianggap telah
mewakili dari penentuan indeks kualitas kelas air di Kabupaten Buleleng.
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan menyampaikan bahwa ada tiga krisis pada tahun depan, bahwasannya dinas pangan akan lebih condong mengatasi perihal konsumsi pangan. Di dalam pangan saat ini banyak beredar padi-padian dan lain sebagainya, namun penanaman non-beras seperti umbi-umbian sangat kurang. Kajian yang mungkin dilaksanakan pada tahun 2023 diharapkan mengembangkan penanaman non-beras sebagai potensi pangan. Sehingga diharapkan agar ada peranekaragaman untuk konsumsi pangan masyarakat. Judul rancangan judul kajian yang akan dibuat yaitu Pemetaan potensi-potensi pangan non beras untuk menghadapi krisis pangan di Kab.Buleleng.
Dinas Pertanian yang sudah mengusulkan proposal dengan judul kajian
Pengembangan agrowisata Perkebunan kopi
Arabika untuk meningkatkan pengetahuan dan Perekonomian Petani Kopi di desa
Wanagiri kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng akan mengecek dan mediskusikan
kembali judul kajiannya. (Sbt).