Plt. Direktur Fasilitasi dan
Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah Badan riset dan Inovasi Nasional - BRIN,
Agus Widodo mengatakan Indek Daya Saing
Daerah-IDSD merupakan hal yang sangat
penting untuk menentukan perencanaan
Pembangunan. Sehingga proses perencanaan pembangunan Daerah menjadi terukur dan
terarah.
Hal itu diungkapkan Agus Widodo
pada acara sosialisasi Indek Daya Saing Daerah Melalui Daring Selasa, 26/4-22. Lebih jauh Agus Widodo
mengatakan IDSD tahun 2022 memiliki 4 pilar utama yakni Enabling Enviromejt
dengan 45 indikator Human Capital dengan
10 Indikator, Markets dengan 30 Indikator dan Innovation Ecosystem terdiri dari
18 indikator. Dengan demikian IDSD memeiliki 103 indiaktor pengukuran dengan 47
survey persepsi, indikator inilah kemudian yang diukur untuk bisa mendapatkan
Indek Prosentase Daya Saing Daerah.
Untuk tahun 2022, menurut Kepala
BRIN pengukuran kuisioner tidak lagi dilakukan dengan kategori level, tetapi
lebih besar kepada survei persepsi opini. Bagaimana terhadap teknis pengisiannya
akan bisa dipahami melalui juklak teknis pengisian kuesioner, yang masih sedang
dipersiapkan. Pada awal bulan Juni 2022 akan mulai dilakukan pengimputan data,
ungkap Agus Widodo.
Sosialisasi IDSD ini
diselenggarakan oleh BRIDA Provinsi Bali dalam rangka Sosialisasi Indeks Daya
Saing Daerah (IDSD) 2022 dengan topik “Pengukuran IDSD 2022”. Narasumber kali ini adalah Plt. Direktur
Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah Badan riset dan Inovasi
Nasional - BRIN, Rapat Sosialisasi dibuka oleh Kepala BRIDA Provinsi Bali, I Made Gunaja dan dihadiri oleh Para Staf
Ahli Gubernur, Para Asisten Setda Provinsi Bali, Inspektur Daerah Provinsi
Bali, Sekretaris DPRD Provinsi Bali, Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali
serta Para Kepala Perangkat Daerah yang menangani IDSD. (Mira).