Rabu, 20 Maret 2024 Balitbang Inovda Buleleng melanjutkan Focus Group
Discussion (FGD) Tingkat Kecamatan di Kecamatan Busungbiu pada Penyusunan
Kajian Analisis Produk Unggulan Pertanian Daerah Kabupaten Buleleng dan Model
Hilirisasinya, bertempat di Ruang Rapat Kantor Camat Busungbiu.
Acara ini dipimpin Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Ekonomi dan
Pembangunan Balitbang Inovda, Ni Made Sumbertiasih, SE., MM. Hadir dalam acara,
Kasi Pembangunan Kecamatan Busungbiu, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian
Kabupaten Buleleng, Perwakilan Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi,
UKM Kabupaten Buleleng, Perbekel lingkup Kecamatan Busungbiu, Koordinator PPL dan
PPL BPP Busungbiu, Perwakilan kelompok tani penanam kopi, Tim Pelaksana Kajian
dari Universitas Panji Sakti Singaraja, dan para Analis Kebijakan Ahli Muda
Bidang Ekbang dan Bidang Sosial Pemerintahan Balitbang Inovda.
Ketua Tim Pelaksana Dr. Ir. Putu Suwardike, MP., dalam paparannya menyampaikan
latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup,
sasaran/output penelitian, kebaruan penelitian, pemanfaatan hasil penelitian
dan metodologi penelitian yang digunakan. Tujuan FGD adalah untuk menggali
informasi dan penyamaan persepsi mengenai produk unggulan daerah pertanian di
Kecamatan Busungbiu, yang mampu memberikan daya ungkit bagi perekonomian di
kecamatan dan mendukung peningkatan PDRB Kabupaten.
Perbekel Desa Pucaksari menyampaikan bahwa Desa Pucaksari termasuk Desa
Bongancina, Desa Dadap Putih, Desa Sepang Kelod dan Desa Sepang Kaja memiliki
potensi berupa Durian, Manggis, Salak, Perkebunan (kopi), Peternakan (kambing).
Untuk potensi perikanan ada di Desa Bengkel berupa mujair, dan di Desa Subuk
berupa lele.
Sekdes Umejero menyampaikan potensi yang dimiliki Desa Umejero berupa Beras
merah, Cendana, tanaman holtikultura buah (durian, manggis, alpukat),
perkebunan (kopi arabika dan robusta, vanili), serta Peternakan (kambing).
Selanjutnya, Perbekel Desa Bengkel menyampaikan potensi yang ada di Desa
Bengkel berupa pertanian basah, yaitu sawah namun banyak permasalahan seperti
petani sudah mulai berkurang, sulitnya pemasaran mina padi. Untuk buah berupa
durian dan alpukat, sedangkan peternakan berupa kambing dan babi.
Perwakilan Kelompok Tani dari Desa Tinggar Sari menyampaikan beberapa
produk unggulan seperti kopi robusta dari hulu sampai ke hilir secara olah
basah, olah kering, membuat kopi bubuk, dan wine. Sementara PPL Desa Telaga
menyarankan agar ada pelatihan pembuatan bibit stek kopi untuk petani yang ada
di wilayah Kecamatan Busungbiu.
Perbekel Desa Pelapuan turut menyarankan agar komoditas yang akan dikembangkan menjadi produk unggulan memberikan manfaat terhadap nilai tambah petani, yang berimbas pada kesejahteraan petani dan peran serta pemerintah dalam stabilitas harga, sehingga petani tidak memiliki keinginan untuk alih fungsi lahannya.
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng setiap tahun menyusun produk unggulan
pertanian perkecamatan dengan beberapa kriteria/indicator, seperti merupakan
komoditas strategis, komoditas pemicu inflasi, sumberdaya lokal, dan secara ekonomi
memberikan keuntungan serta minat masyarakat. Berdasarkan pendampingan dan
indikator tersebut, dapat diketahui produk unggulan di Kecamatan Busungbiu
adalah Manggis, Kopi dan Cengkeh. #Sbt.