(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Berbagai Produk Unggulan Pertanian Daerah di Kecamatan Busungbiu

Admin brida | 20 Maret 2024 | 1261 kali

Rabu, 20 Maret 2024 Balitbang Inovda Buleleng melanjutkan Focus Group Discussion (FGD) Tingkat Kecamatan di Kecamatan Busungbiu pada Penyusunan Kajian Analisis Produk Unggulan Pertanian Daerah Kabupaten Buleleng dan Model Hilirisasinya, bertempat di Ruang Rapat Kantor Camat Busungbiu.

 

Acara ini dipimpin Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Balitbang Inovda, Ni Made Sumbertiasih, SE., MM. Hadir dalam acara, Kasi Pembangunan Kecamatan Busungbiu, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Perwakilan Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, UKM Kabupaten Buleleng, Perbekel lingkup Kecamatan Busungbiu, Koordinator PPL dan PPL BPP Busungbiu, Perwakilan kelompok tani penanam kopi, Tim Pelaksana Kajian dari Universitas Panji Sakti Singaraja, dan para Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Ekbang dan Bidang Sosial Pemerintahan Balitbang Inovda.

 

Ketua Tim Pelaksana Dr. Ir. Putu Suwardike, MP., dalam paparannya menyampaikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup, sasaran/output penelitian, kebaruan penelitian, pemanfaatan hasil penelitian dan metodologi penelitian yang digunakan. Tujuan FGD adalah untuk menggali informasi dan penyamaan persepsi mengenai produk unggulan daerah pertanian di Kecamatan Busungbiu, yang mampu memberikan daya ungkit bagi perekonomian di kecamatan dan mendukung peningkatan PDRB Kabupaten.

 

Perbekel Desa Pucaksari menyampaikan bahwa Desa Pucaksari termasuk Desa Bongancina, Desa Dadap Putih, Desa Sepang Kelod dan Desa Sepang Kaja memiliki potensi berupa Durian, Manggis, Salak, Perkebunan (kopi), Peternakan (kambing). Untuk potensi perikanan ada di Desa Bengkel berupa mujair, dan di Desa Subuk berupa lele.

 

Sekdes Umejero menyampaikan potensi yang dimiliki Desa Umejero berupa Beras merah, Cendana, tanaman holtikultura buah (durian, manggis, alpukat), perkebunan (kopi arabika dan robusta, vanili), serta Peternakan (kambing).

 

Selanjutnya, Perbekel Desa Bengkel menyampaikan potensi yang ada di Desa Bengkel berupa pertanian basah, yaitu sawah namun banyak permasalahan seperti petani sudah mulai berkurang, sulitnya pemasaran mina padi. Untuk buah berupa durian dan alpukat, sedangkan peternakan berupa kambing dan babi.

 

Perwakilan Kelompok Tani dari Desa Tinggar Sari menyampaikan beberapa produk unggulan seperti kopi robusta dari hulu sampai ke hilir secara olah basah, olah kering, membuat kopi bubuk, dan wine. Sementara PPL Desa Telaga menyarankan agar ada pelatihan pembuatan bibit stek kopi untuk petani yang ada di wilayah Kecamatan Busungbiu.

 

Perbekel Desa Pelapuan turut menyarankan agar komoditas yang akan dikembangkan menjadi produk unggulan memberikan manfaat terhadap nilai tambah petani, yang berimbas pada kesejahteraan petani dan peran serta pemerintah dalam stabilitas harga, sehingga petani tidak memiliki keinginan untuk alih fungsi lahannya.


Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng setiap tahun menyusun produk unggulan pertanian perkecamatan dengan beberapa kriteria/indicator, seperti merupakan komoditas strategis, komoditas pemicu inflasi, sumberdaya lokal, dan secara ekonomi memberikan keuntungan serta minat masyarakat. Berdasarkan pendampingan dan indikator tersebut, dapat diketahui produk unggulan di Kecamatan Busungbiu adalah Manggis, Kopi dan Cengkeh. #Sbt.