(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Strategi Mengurangi Tingkat Ketimpangan Menuju Bali Sejahtera

Admin brida | 27 Agustus 2024 | 558 kali

BULELENG, Webinar Ekonomi Makro dengan topik “Strategi Mengurangi Tingkat Ketimpangan Menuju Bali Sejahtera” dilaksanakan Selasa (27/8) secara daring melalui zoom meeting oleh BRIDA Provinsi Bali.

 

Webinar dibuka oleh Plt. Kepala BRIDA Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra, S.Sos., M.Si., dan diikuti  oleh semua Perangkat Daerah Provinsi Bali, BPS kab/kota se-Bali, Universitas di Bali, Bappeda, dan BRIDA Kabupaten/Kota se-Bali. Dalam sambutannya, Plt Kepala BRIDA menyampaikan bahwa salah satu isu strategis Provinsi Bali adalah ketimpangan, dimana ketimpangan ada 2 hal pokok, yaitu ketimpangan antar sektor (pariwisata mendominasi PDRB) dan ketimpangan antar wilayah (ekonomi berputar sebagian besar di wilayah Bali selatan).

 

Webinar ini menghadirkan 3 narasumber dengan Moderator I Made Sedana Yoga, ST., M.Si (WI Ahli Madya BKPSDM Provinsi Bali dan selaku anggota TPM BRIDA Provinsi Bali), menyampaikan bahwa webinar ini merupakan lanjutan dari webinar TW I terkait Pertumbuhan Ekonomi.

 

Narasumber 1 dari BPS Provinsi Bali Kadek Muriadi Wirawan, selaku Statistisi Ahli Madya menyampaikan terkait Capaian Ekonomi Makro Ekonomi Bali TW II 2024 yang meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, gini ratio, struktur ekonomi, pengangguran, status pekerjaan, kontribusi lapangan pekerjaan, tingkat kemiskinan, dan ketimpangan antar wilayah di Provinsi Bali.

 

Selanjutnya Narasumber kedua dari Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pendidikan Nasional Prof. Raka Suardana, menyampaikan terkait Tantangan Hambatan dan Strategi Mengatasi Ketimpangan Pendapatan di Provinsi Bali. Tantangan dan hambatan terjadi karena ketimpangan pendapatan antar wilayah, seperti dominasi sektor pariwisata, pembangunan infrastuktur tidak merata, akses terhadap pendidikan dan kesehatan, perbedaan dalam pengembangan sektor ekonomi, kebijakan pembangunan yang terpusat, adanya otonomi daerah di tingkat kab/kota, urbanisasi dan migrasi.

 

Narasumber terakhir dari Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN, Dr. Yesi Hendriani Supartoyo, SP. M.Si., dengan materi Strategi dan Kebijakan mengurangi tingkat ketimpangan berbasisis riset di Provinsi Bali. Yesi menyampaikan beberapa hasil riset terkait ekonomi wilayah serta pemanfaatan data IDSD dalam mendukung Daya Saing Daerah.

 

Pertumbuhan ekonomi pada TW II 2024 tumbuh  sebesar 5,36% mengalami tren perlambatan. Perkembangan tingkat kemiskinan pada Maret 2024 sebesar 4,00% (184, 43 ribu orang) menurun dari Maret 2023 sebesar 4,25%. Gini Ratio Provinsi Bali (Maret 2024) sebesar 0,361 lebih rendah dibanding Gini Ratio Nasional 0,379, masih tergolong ketimpangan sedang.


Strategi yang diambil dalam mengatasi ketimpangan wilayah di Provinsi Bali diantaranya dengan pembangunan infrastruktur yang merata, pengembangan sektor ekonomi non pariwisata (pertanian dan perikanan berkelanjutan, industri kreatif), peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, penguatan UMKM, pemberdayaan ekonomi lokal, kebijakan redistribusi pendapatan, pengembangan pariwisata berkelanjutan, penguatan tata kelola pemerintahan, pemberdayaan perempuan dan kelompok rentan,  optimasilisasi eksistensi desa adat di bidang ekonomi, dan monitoring dan evaluasi berkala. Data IDSD dapat digunakan untuk mendukung program kebijakan pemerintah dengan berbasis riset. #Anw.