(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Lima Nominasi Kategori OPD dan Masyarakat Dinilai Langsung

Admin brida | 26 September 2022 | 150 kali

Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah - Balitbang Inovda Kabupaten Buleleng memandang sangat serius kegiatan yang menyangkut masalah Inovasi. Sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 tahun 2012 dan Nomor 36 tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 484), jelas dinyatakan bahwa Inovasi merupakan isu yang sangat strategis saat ini mulai dari pemerintah pusat hingga ke daerah.

Mengacu dan sejalan dengan peraturan tersebut, maka setiap daerah saat ini terus berpacu dengan waktu untuk menumbuhkan berbagai kreasi inovasi, baik inovasi di jajaran Organisasi Perangkat Daerah-OPD, maupun inovasi yang berkembang di masyarakat. Dengan tantangan dan berbagai masalah pembangunan yang muncul saat ini, inovasi menjadi salah satu jawaban untuk bisa mengatasi semua tantangan pelaksanaan  pembangunan. Menumbuhkan budaya inovasi dikalangan OPD maupun di masyarakat, menjadi tanggungjawab Balitbang Inovda saat ini.

Kepala Balitbang Inovda Kabupaten Buleleng, Drs. Made Supartawan, M.M., dan semua jajaran di Balitbang Inovda, telah membuat program strategis untuk mencapai sasaran tersebut. Paling tidak " One OPD One Inovation, dan One Village One Inovation" untuk program awal bisa terpenuhi. Bila mungkin bisa lebih ditingkat bukan saja satu inovasi ,tapi lebih dari satu inovasi.

Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah melalui Lomba Kreasi Inovasi masyarakat. Lomba semacam ini telah dilaksanakan secara kontinyu setiap tahun, akan tetapi tahun 2022 ini nuansanya berbeda . Lebih menukik, lebih tajam, dan lebih terukur. Seleksi ketat penilaian kreasi inovasi melalui berbagai kreteria penilaian  telah dikaji oleh tim juri profesional. Lima tim juri yang kini ditunjuk untuk melakukan penilaian lomba kreasi inovasi  sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Lima tim juri tersebut meliputi : Dr. Ni Made Ary Widiastini, S.ST.Par., dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,  Dr. I Nyoman Tika, M.Si.,  dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Dr. I Nyoman Gede Remaja, SH, MH,  dari Universitas Panji Sakti Singaraja, Ir. Made Suarsana, MP., dari Universitas Panji Sakti Singaraja, dan Wayan Supada, SE., MM., Juri dari Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja.

Sistem penilaian selain lebih awal peserta mengirimkan model inovasi yang dibuat melalui video , tapi juga dilakukan penilaian langsung turun kelapangan dan melakukan tatap muka. Lima nominasi Lomba Kreasi Inovasi katagori OPD hari ini 26/9 telah dilakukan penilaian lapangan.Lima nominasi itu terdiri dari : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Buleleng dengan judul Memanen Matahari. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng dengan judul Mobil Unit Pelayanan Tim KB Keliling Gratis. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Buleleng dengan Judul “Jayaprana”. Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng dengan 2 Inovasi masing-masing berjudul “Desa Star Pajak” dan  “BPHTB 2 in 1 Service”.

Sedangkan untuk katagori desa/masyarakat 5 nominasinya yang akan dinilai dilapangan (27/9) adalah Drs. Ec. Gede Ngurah Sadu Adnyana, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula dengan judul Bom Laser. Kelompok Swadaya Masyarakat Ambengan Mantap, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada dengan Pengolahan Sampah Plastik. Bamboo Corner Handicraft, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar  dengan Kerajinan Anyaman Bambu. Gede Agus Andreawan Diaz, Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt dengan Pattika Bali. Kadek Lila Antara,  Desa Musi Kecamatan Gerokgak dengan Budidaya Anggur Laut.

Ketika  penilaian lapangan, nampak  Tim Dewan Juri yang langsung di dampingi Kepala Balitbang Inovda, Drs. Made Supartawan, MM., sangat serius melakukan penilaian. Berbagai pertanyaan teknis maupun aplikatif dldisampaikan. Diharapkan dengan sistem penilaian ini akan dapat memberikan hasil yang maksimal dan sesuai dengan penilaian yang nyata dan benar apa adanya.

Di balik penyelenggaraan Lomba Inovasi Kreasi Inovasi masyarakat tahun 2022 yang dilaksanakan sesuai dengan harapan, juga terbersit rasa kecewa. Hal ini disebabkan karena jumlah peserta tidak sesuai dengan harapan. Untuk OPD hanya diikuti oleh 16 peserta sedangkan untuk kreasi inovasi masyarakat hanya diikuti oleh 38 peserta dari 146 desa dan kelurahan yang ada. Semoga tetap menjadi perhatian , dengan langkah dan upaya untuk evaluasi pelaksanaan tahun mendatang. (Roy).