BRIDA, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meluncurkan Program Akuisisi Pengetahuan Lokal (APL) yang bertujuan mendokumentasikan dan melestarikan kekayaan budaya serta keanekaragaman hayati Indonesia. Acara ini dikemas dalam kegiatan “BRIN Menyapa Brida”, Selasa (9/9).
Dalam kesempatan ini, Brida Kabupaten Buleleng turut serta mengikuti
jalannya acara melalui Zoom Meeting, sehingga bisa mendapatkan langsung
informasi program yang disampaikan oleh Dwi Wiratno Prasetijo, perwakilan
Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) BRIN.
Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat kaya akan budaya dan alam.
Tercatat lebih dari 742 bahasa, 478 suku bangsa, serta 12% spesies mamalia
dunia ada di Nusantara. Namun, pengetahuan lokal yang diwariskan secara
turun-temurun dikhawatirkan bisa hilang bila tidak segera didokumentasikan.
“Program ini menjadi sarana untuk menjaga dan mengabadikan kearifan lokal
dalam bentuk buku dan audiovisual. Semua bisa diakses gratis oleh masyarakat
melalui kanal publik BRIN,” jelas Dwi Wiratno dalam pemaparannya.
Program APL membuka kesempatan bagi siapa saja mulai dari akademisi,
mahasiswa, komunitas, hingga masyarakat umum untuk mengusulkan karya berupa
buku atau audiovisual yang berisi pengetahuan lokal.
Karya yang terpilih tidak hanya akan dipublikasikan secara open access
melalui repositori BRIN dan kanal YouTube BRIN Indonesia, tetapi juga akan mendapat
insentif mulai dari 5 juta hingga 20 juta rupiah, tergantung kategori karya.
Bagi masyarakat Buleleng, program ini menjadi peluang untuk mengangkat kembali tradisi, budaya, dan pengetahuan lokal yang dimiliki daerah. Mulai dari kesenian, tarian, musik, hingga praktik pertanian tradisional bisa diangkat dan didokumentasikan agar semakin dikenal luas.
Dengan keterlibatan Brida Buleleng dalam kegiatan ini, diharapkan semakin
banyak masyarakat, akademisi, maupun komunitas lokal yang ikut serta
mengusulkan karya. Hal ini akan memperkuat identitas budaya Buleleng sekaligus
menjaga warisan leluhur agar tetap lestari untuk generasi mendatang. #Wck.