Rabu, 7 September 2022, Bidang Inovasi dan Teknologi, Badan Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbang Inovda) Kabupaten Buleleng
menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Kajian Efektivitas Rencana
Rancang Bangun Aplikasi Elektronik Manajemen Aset Penerangan (E-MAP) Jalan Umum
di Kabupaten Buleleng. Adapun peserta dari FGD ini adalah Dinas Perhubunngan
Kabupaten Buleleng, PLN area Bali Utara, LPPM Undiksha Singaraja, STAHN Mpu
Kuturan Singaraja, dan para Kabid berserta Peneliti Ahli Muda lingkup Balitbang
Inovda.
Kegiatan ini dipimpin oleh Sekretaris Balitbang Inovda, Made Suharta,
S.Kom.,M.A.P. Dalam arahannya, Suharta menyampaikan agar kajian ini bisa
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten
Buleleng, dalam pengelolaan penerangan jalan umum (PJU).
Dr.rer.nat. I Gusti Ngurah Agung Suryaputra, S.T.,M.Sc., dan I Wayan
Krisna Eka Putra, S.Pd.,M.Eng.,CRA.,CRP., selaku tenaga ahli dalam kajian ini
menegaskan tentang latar belakang kajian dilihat dari letak Geografis
Kabupaten Buleleng. Selain itu, jumlah lampu PJU serta aksesibilitas PJU yang
diimbangi dengan pemeliharaan rutin/Insidental, jumlah personil Dinas
Perhubungan Kabupaten Buleleng, serta jumlah penambahan lampu PJU yang tidak
terdeteksi, sangat berpengaruh dalam pembiayaan, pemeliharaan dan kecepatan
pelayanan.
Model smart system lampu PJU ini diyakini akan memberikan fleksibelitas dalam hal manajemen aset lampu PJU di Kabupaten Buleleng, termasuk dalam hal pemantauan dan pengamanan aset lampu PJU. Adapun beberapa komponen yang akan digunakan dalam merealisasikan aplikasi e-MAP tersebut diantaranya; Server, Mikrokontroler, Dimer, LDR, Relay, HP, dan Laptop.
Secara umum dampak inovasi penggunaan aplikasi e-MAP diestimasi akan
mampu memberikan efisiensi biaya, kualitas layanan yang lebih baik, akses
pelayanan yang mudah dan mobile, penanganan pengaduan yang lebih cepat. Kecepatan
pelayanan serta jangkauan pelayanan diharapkan mampu mengcover seluruh wilayah
Kabupaten Buleleng. Adapun efisiensi yang diperoleh dibandingkan dengan
menggunakan model konvensional mencapai minimal 25% setiap bulannya. Hal ini
belum mempertimbangkan biaya awal pengadaan paket sistem lampu PJU. (Wck).