(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Kecamatan Tejakula Gelar Sosialisasi Kompetisi Inovasi Pengelolaan Sampah Desa 2026

Admin brida | 24 September 2025 | 856 kali

BRIDA, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng kembali menghadirkan terobosan dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. Melalui kegiatan sosialisasi yang digelar pada Rabu, (24/9) di Ruang Rapat Kantor Camat Tejakula, Brida memperkenalkan secara resmi Kompetisi Inovasi Penanganan Sampah Desa Kabupaten Buleleng Tahun 2026 dengan tema “Mulung Parahita Nugraha”.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Nyoman Ngurah Astawa, S.Sos., selaku Kepala Seksi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Tejakula. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif Brida yang mengajak masyarakat desa untuk lebih aktif dalam menemukan solusi kreatif penanganan sampah.

Pada kesempatan tersebut, Camat Tejakula menunjuk tiga desa diwilayahnya, yakni Desa Tembok, Desa Les, dan Desa Pacung sebagai desa yang telah melakukan inovasi pengelolaan sampah dan berpotensi mengikuti kompetisi.

Narasumber dari Brida Buleleng, Adhy Wicaksana, Analis Kebijakan Ahli Muda, menyampaikan secara rinci kriteria pelaksanaan lomba. Ia menjelaskan aspek-aspek penilaian yang mencakup kebaruan ide, kesesuaian dengan masalah desa, nilai ekonomi, keberlanjutan, hingga dampak sosial yang dihasilkan.

Sementara itu, dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, I Putu Indrawan, S.Sos., selaku Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, memberikan arahan kepada ketiga desa tersebut. “Desa Tembok, Les, dan Pacung sebenarnya sudah bergerak melakukan inovasi. Tantangannya tinggal bagaimana mengemasnya dan memberikan identitas atau nama yang menarik, sehingga inovasi tersebut memiliki daya tarik lebih dan bisa menjadi contoh bagi desa lain", ujarnya.

Peserta sosialisasi juga diperkenalkan dengan tahapan kompetisi, mulai dari proses pendaftaran proposal, penilaian oleh dewan juri, hingga seminar hasil yang akan menampilkan tiga inovasi terbaik. Antusiasme peserta terlihat dari diskusi interaktif yang menyoroti potensi inovasi berbasis masyarakat, seperti bank sampah digital, teknologi pengolahan organik menjadi pupuk, hingga pemanfaatan Iot dalam sistem pengangkutan.

Dengan digelarnya sosialisasi ini, Brida optimistis kompetisi akan melahirkan solusi nyata dan aplikatif dalam penanganan sampah. Harapannya, Buleleng tidak hanya lebih bersih, tetapi juga mampu menjadi contoh praktik pengelolaan sampah berkelanjutan yang dapat direplikasi daerah lain. #Wck.