Senin, 13 Nopember 2023 bertempat di ruang rapat Dinas Pertanian, Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng menyelenggarakan Rapat Konsultasi Publik I
Pemenuhan Data Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan Penjaringan Isu.
Acara dipimpin oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Gede Melandrat, S.P., dengan
peserta dari Perangkat Daerah, Dirut BUMD, dan pokja KLHS.
Dalam kesempatan tersebut, Gede Melandrat menyampaikan bahwa dasar pemenuhan
data TPB adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Permendagri 86 Tahun 2016. Sebuah kajian
yang memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar pembangunan,
dengan memperhatikan potensi dampak pembangunan melalui penyusunan rekomendasi
perbaikan berupa antisipasi, mitigasi, adaptasi dan/atau kompensasi program dan
kegiatan.
Lebih lanjut menurut Kadis Lingkungan Hidup, penyusunan dokumen Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) akan selesai pada bulan Desember. Indikator
Pembangunan Berkelanjutan sesuai dengan
SDGs terdapat 17 goal, 169 Target, dan 319 indikator. Setelah dilakukan
analisis, maka kurang lebih 90 indikator dapat diadopsi dan dijadikan isu
strategis dalam penyusunan KLHS. KLHS disusun tidak hanya memperhatikan
lingkungan saja, akan tetapi juga memperhatikan sisi ekonomi dan sosial.
Dari sekian banyak isu dan indikator yang disampaikan tenaga ahli, bahwa
kondisi kesejahteraan Kabupaten Buleleng yang sudah berjalan maupun yang akan
berjalan, terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, seperti indeks
pembangunan manusia, rata-rata lama sekolah, pengeluaran bahan makanan
perkapita pertahun, kedalaman
kemiskinan, dan PDRB per kapita. Indikator tersebut akan dijadikan isu
strategis dalam penyusunan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Hasil capaian indikator TPB Kabupaten Buleleng, sebanyak 36% indikator yang sudah dilaksanakan belum mencapai hasil. Adapun TPB yang belum tercapai yaitu kemiskinan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, air bersih dan sanitasi layak, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur tangguh, industri yang inklusif dan berkelanjutan, serta inovasi.
Hasil akhir disepakati tujuh isu pembangunan berkelanjutan strategis yang
berdampak terhadap lingkungan. Tujuh isu tersebut yaitu; 1) Rendahmya kualitas
kesehatan; 2) Rendahnya kualitas pendidikan; 3) Kesetaraan Gender; 4) Rendahnya
kesejahteraan masyarakat; 5) Rendahnya akses terhadap air bersih dan sanitasi;
6) Pencemaran dan kerusakan lingkungan; dan 7) Penurunan produktifitas pertanian.
#Ngr.