Dalam rangka Pertemuan Monitoring dan Evaluasi serta Penutupan Program Dana Inovasi Responsive (RIF) Tahap III, kegiatan ini dihadiri oleh Global Affairs Canada, Cavel Dove selaku Project Director NSLIC/NSELRED, Samsul Widodo, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Bappenas, Bupati Klungkung, Mamuju, Bengkayang serta wakil dari Kabupaten Pandeglang, dan Bangka Belitung, Plt. Direktur Regional II, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional, Asisten Deputi Pengembangan Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, hari pertama kegiatan ini dilaksanakan di Kawasan Bali Aga dan hari kedua dilaksanakan di Hotel Sunari Lovina.
Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran RPJMN 2015-2019 dan 2020-2024, yaitu peningkatan keterkaitan kota-desa melalui pengembangan pusat-pusat pertumbuhan, Pemerintah Indonesia mendapatkan dukungan teknis dari Pemerintah Kanada melalui Proyek National Support for Local Investment Climates (NSLIC)/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSELRED). Proyek ini adalah proyek kerjasama antara pemerintah Kanada yang diwakili oleh Global Affairs Canada dengan pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh BAPPENAS. Cowater International Inc adalah pelaksana Proyek NSLIC/NSELRED. Tujuan Proyek NSLIC/NSELRED adalah untuk meningkatkan iklim usaha dan kemudahan berinvestasi serta pengembangan ekonomi lokal.
Sebagai salah satu upaya untuk
mencapai tujuan tersebut maka Proyek NSLIC/NSELRED memberikan dukungan teknis
kepada Pemerintah Daerah melalui skema Dana lnovasi Responsif (Responsive
Innovation Fund/RIF) untuk menciptakan inovasi pengembangan ekonomi lokal dan
daerah. RIF ditujukan untuk mendukung Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN) yang dipilih dari wilayah yang menjadi target nasional untuk Pusat
Pertumbuhan Peningkatan Keterkaitan Kota-Desa selama 3 (tiga) tahap dimulai
tahun 2018 sampai dengan 2021 dengan memilih 6 (enam) usulan program di setiap
tahapan. Untuk Tahap III Program RIF telah dilaksanakan dari bulan Mei 2020
sampai dengan Oktober 2021 di Kab. Buleleng (Bali), Kab. Klungkung (Bali), Kab.
Belitung (Kep. Bangka Belitung), Kab. Pandeglang (Banten), Kab. Bengkayang
(Kalimantan Barat), serta Kab. Mamuju (Sulawesi Barat). Untuk berbagi kemajuan
program, dampak, manfaat dan dukungan Kementrian Lembaga Nasional untuk 6
Daerah KPPN yang sudah memperoleh pendampingan teknis RIF Tahap III.
Dukungan Nasional untuk Iklim
Investasi Lokal/Dukungan Nasional untuk Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Lokal
dan Regional (NSLIC/NSELRED Project) adalah kolaborasi antara Pemerintah
Indonesia (GoI) melalui BAPPENAS dan Pemerintah Kanada (GoC) melalui Global
Affairs Canada (GAC). Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan lapangan kerja
dan pendapatan bagi pria dan wanita miskin melalui peningkatan iklim investasi
dan dukungan kepada pembangunan ekonomi regional dan lokal. Proyek ini
dirancang selama 6 (enam) tahun yang meliputi periode 2016 - 2022, dan terdiri
dari dua komponen utama: (1) peningkatan kapasitas untuk memperkuat iklim
investasi lokal dan pengembangan ekonomi pada pemerintah lokal dan regional;
dan (2) pengembangan inovasi daerah untuk seluruh daerah di Indonesia,
khususnya yang berada dalam 39 Prioritas Pusat Pertumbuhan Baru Nasional.
Dukungan untuk memperkuat perekonomian daerah melalui proyek ini akan
difokuskan pada pengembangan Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi
dengan memprioritaskan secara sektor dan sub-sektor.
Dalam upaya mendukung pengembangan
inovasi daerah, Proyek ini menyediakan Program Responsive Innovation Fund (RIF)
dalam bentuk dukungan teknis bagi pemerintah daerah untuk menciptakan inovasi
dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah dan meningkatkan daya saing
daerah. RIF ditargetkan untuk 18 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional/KPPN (6
daerah yang akan dipilih setiap tahunnya) dalam 39 wilayah secara nasional
(Pusat Pertumbuhan Peningkatan Hubungan Perkotaan?Desa) sesuai
dengan Perencanaan Jangka Menengah Nasional / RPJMN 2015-2019 dan 2020 – 2024.
Dukungan Nasional untuk Iklim
Investasi Lokal / Dukungan Nasional untuk Meningkatkan Pembangunan Ekonomi
Lokal dan Regional (NSLIC /NSELRED Project) adalah kolaborasi antara Pemerintah
Indonesia (GoI) melalui BAPPENAS dan Pemerintah Kanada (GoC) melalui Global
Affairs Canada (GAC). Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan lapangan kerja
dan pendapatan bagi pria dan wanita miskin melalui peningkatan iklim investasi
dan dukungan kepada pembangunan ekonomi regional dan lokal. Proyek ini
dirancang selama 6 (enam) tahun yang meliputi periode 2016 - 2022, dan terdiri
dari dua komponen utama: (1) peningkatan kapasitas untuk memperkuat iklim
investasi lokal dan pengembangan ekonomi pada pemerintah lokal dan regional;
dan (2) pengembangan inovasi daerah untuk seluruh daerah di Indonesia,
khususnya yang berada dalam 39 Prioritas Pusat Pertumbuhan Baru Nasional. Dukungan
untuk memperkuat perekonomian daerah melalui proyek ini akan difokuskan pada
pengembangan Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi dengan
memprioritaskan secara sektor dan sub-sektor.
Dalam upaya mendukung pengembangan
inovasi daerah, Proyek ini menyediakan Program Responsive Innovation Fund (RIF)
dalam bentuk dukungan teknis bagi pemerintah daerah untuk menciptakan inovasi
dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah dan meningkatkan daya saing
daerah. RIF ditargetkan untuk 18 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional/KPPN (6
daerah yang akan dipilih setiap tahunnya) dalam 39 wilayah secara nasional
(Pusat Pertumbuhan Peningkatan Hubungan Perkotaan Desa) sesuai dengan Perencanaan
Jangka Menengah Nasional/RPJMN 2015-2019 dan 2020 – 2024.
Rangkaian kegiatan dibagi dalam
beberapa format acara dan masing-masing akan diselenggarakan dengan pendekatan
berbeda, yaituKunjungan lapangan ke daerah Bali Aga di Kabupaten Buleleng untuk
melihat secara langsung proses pembuatan kopi, budidaya lebah madu, pembuatan
kerajinan oleh para UMKM wanita dan proyek percontohan pariwisata serta diskusi
dengan kelompok perempuan dan penerima manfaat lainnya. (Wicaksana/Balitbang/21).