BRIDA - Perkembangan era digital yang semakin pesat diimbangi pula dengan tantangan beragam modus kejahatan siber. Hal itu disampaikan Sandiman Ahli Madya Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfos) Propinsi Bali, I Made Widiartha, saat menjadi narasumber Sosialisasi dan Edukasi Peningkatan Kesadaran Keamanan Informasi, Selasa (11/11) di ruang Unit 4 Setda Buleleng.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Dinas Kominfos Propinsi Bali
dengan Dinas Komunikasi, Informatika,
Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Kabupaten Buleleng, dalam rangka
meningkatkan pemahaman Aparatur Sipil Negara terkait pengamanan informasi dari
kejahatan siber.
Lebih lanjut, Made Widiartha menjelaskan modus kejahatan siber yang
berkembang saat ini, diantaranya berupa malware dan situs palsu. Malware yang
sering dijumpai yaitu file apk yang bukan dari penyedia legal, melainkan dibuat
oleh hacker dengan tujuan meretas data pribadi. Demikian pula situs palsu dibuat
oleh hacker dengan tujuan sama.
Oleh karenanya, Widiartha menghimbau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penipuan digital. Caranya dengan tidak mengklik tautan mencurigakan pada pesan whatsapp dan email; melakukan verifikasi sumber atau situs sebelum mengisi data; tidak membagikan pin, OTP, dan password kepada siapapun; dan menggunakan koneksi aman saat bertransaksi.
Selain itu, menurut Widiartha keamanan digital juga menjadi kunci
penting. Keamanan digital yang dimaksud yaitu dengan membuat password akun unik
kombinasi huruf, angka, simbol, dan mengaktifkan verifikasi dua langkah. Tidak
mengunggah data pribadi seperti KTP dan KK ke publik, serta memisahkan email
untuk pendaftaran umum dan email keperluan pribadi. #Wdy.