Sektor Industri dapat menjadi sektor pendukung pengembangan sektor pertanian, begitu juga sebaliknya dengan membentuk simbiosis mutualisme. Produk-produk pertanian di kabupaten Buleleng yang selama ini menjadi produk unggulan, dapat dikembangkan atau didiversifikasikan melalui pengembangan produk turunannya sehingga nilai jual produk pertanian tersebut menjadi bertambah. Selama ini, produk pertanian di Kabupaten Buleleng dipasarkan dalam bentuk mentah atau belum mengalami proses pengolahan sehingga nilai jualnya menjadi rendah pula. Sebagai contoh, Kabupaten Buleleng memiliki varietas Mangga Unggulan yaitu Mangga Depeha yang sudah menjadi primadona hortikultura Kabupaten Buleleng. Namun demikian, karena ketiadaan proses pengemasan dan pengolahan lebih lanjut, Mangga Depeha sering kali dibeli oleh pedagang luar Bali atau didistribusikan keluar Bali dan diklaim sebagai mangga wilayah distribusi tersebut. Sehingga, nilai jual mangga Depeha pun menjadi turun setelah diekspor keluar Bali.
Guna menghindari turunnya nilai jual produk pertanian di Kabupaten Buleleng, maka dibutuhkan diversifikasi produk dengan membangun industri produk turunan pertanian unggulan. Produksi pertanian yang ditetapkan sebagai komoditas unggulan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng, dikembangkan produk turunannya dan dikemas dengan menambahkan merek tertentu sehingga meningkatkan nilai jual produk pertanian tersebut. Disamping itu, melalui diversifikasi produk ini dapat meningkatkan pangsa pasar produk pertanian Kabupaten Buleleng itu sendiri mengingat produk yang dihasilkan semakin beragam dan dapat merambah pada konsumen beragam golongan.
Sebagai tambahan gambaran mengenai potensi unggulan sektor pertanian, maka telah dilakukan analisis LQ untuk mengidentifikasi produk-produk pertanian apa saja yang menjadi basis di Kabupaten Buleleng. (Balitbang/21).