Bidang Inovasi dan Teknologi Balitbang Inovda Buleleng kembali
melanjutkan pendataan inovasi dan Kekayaan Intelektual (KI) di Kecamatan Sawan.
Hari ini (13/11) pendataan yang dilakukan Analis Kebijakan Roy Astika dan Gede
Suardika, menyasar tiga desa, yakni Sangsit, Sinabun dan Suwug.
Desa Sangsit yang terkenal dengan kuliner Jukut Buwangit dan Sudang Lepet,
merupakan desa yang memiliki penduduk heterogen, karena keberadaan pelabuhan
perdagangan nelayan di pantai Desa Sangsit. Menurut Kepala Desa Sangsit yang
kini menjabat untuk ketigakalinya, Arya Suyasa mengakui berupaya melakukan
beebagai inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat disegala
bidang.
Khusus untuk memberikan pelayanan dan pembinaan pecandu narkoba, ia telah
menciptakan inovasi yang disebut IBM (Intervensi
Berbasis Masyarakat). IBM yang berkolaborasi dengan BNN Kabupaten Buleleng
dalam melakukan pendataan, pembinaan, dan jemput bola kepada pecandu narkoba
agar tidak sampai tersangkut hukum. Sebelumnya Desa Sangsit adalah basis,
tetapi saat ini sudah sangat berkurang karena kegiatan IBM, ungkap Arya Suyasa.
Di Desa Sinabun yang memang terkenal dengan seni Joged Bungbungnya,
memiliki sebuah gamelan yang dinamakan Gamelan Sakral Gong Jangjing. Sebuah
gamelan Jawa yang tidak ada di daerah lain, sebagai pengiring acapkali kegiatan
upacara di Pura Kahyangan Desa. Walaupun sangat sederhana hanya beberapa alat
saja, tetapi wajib dilantunkan saat upacara berlangsung di Pura Kahyangan Desa,
kata Sekretaris Desa, Ngurah Arya dengan semangat.
Lain halnya dengan potensi kearifan lokal yang ada di Desa Suwug. Selain kaya akan kerajinan pande besi dan ukiran bias Melele, ada juga upacara yang disebut dengan Naur Penempuh. Kepala Desa Suwug, Ketut Suadnyana yang didampingi Sekdes Gede Yudiastana, menyampaikan upacara ini berlaku bagi masyarakat yang meminang atau mempersunting wanita asal Desa Suwug yang berlaku turun-temurun. Walupun tidak menjadi sebuah kewajiban, tetapi ada nilai rasa yang muncul didalamnya yang menyebabkan harus maturan Penempuh ini, ungkap Ketut Suadnyana. Naur penempuh ini, dilaksanakan setiap Purnama Sasih Keenem, dan rata-rata hampir 20 sampai 25 masyarakat yang naur dalam upacara ini.
Kepala
Bidang Inovasi dan Teknologi, Made Mira Tri Yulia Ida Justisiana, mengatakan
pendataan akan dilanjutkan ke semua desa di Kecamatan Buleleng, Sukasada,
Busungbiu, dan Banjar. Dengan demikian menurut Mira akan diperoleh data tentang
potensi Inovasi dan KI di Buleleng, untuk mempermudah melakukan pendaftaran
potensi kearifan lokal sebagai kekayaan intelektual identitas daerah. #Roy.