JAKARTA, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Buleleng
diwakili Analis Kebijakan Ahli Muda I Putu Adhy Wicaksana Indra Saputra,
M.Kom., mengikuti RAKORTEK BRIDA dan INARI EXPO 2024 dengan Tema "Penguatan
Manajemen Riset dan Inovasi Daerah", Rabu (7/8) di Auditorium Soemitro
Djojohadikusumo Gedung B.J. Habibie BRIN Thamrin, Jakarta Pusat.
Acara diselenggarakan oleh Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah dengan
dipimpin Dr. Laksana Tri Handoko selaku Kepala Badan Riset dan Inovasi
Nasional. Pada sambutannya disampaikan pentingnya kolaborasi alam meningkatkan
potensi unggulan daerah, yang dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada
Provinsi, Kabupaten, dan Kota dengan kategori; Manajemen Tata Kelola SDM IPTEK;
Manajemen Tata Kelola Kekayaan Intelektual; Manajemen Tata Kelola Kajian
Berbasis Bukti; dan Manajemen Tata Kelola IDSD untuk mendukung Perencanaan
Pembangunan Daerah.
Pada sesi I, narasumber Dr. M. Ir. H. Fitriansyah, ST., MM., selaku Kepala
Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan materi Manajemen
Pengelolaan SDM IPTEK. Pada paparannya disampaikan Pengarusutamaan Collaborative
Governance yang terdiri dari; a) Joint Research Kerjasama yang melibatkan BRIDA
se-Kaltim, Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri dan asosisi untuk
melaksanakan riset; b) Joint Funding, merupakan sharing pendanaan yang
melibatkan, Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri dalam melaksanakan riset; c)
Kolaborasi Kementerian, Kolaborasi yang diaksanakan dengan Kementerian Bidang
Perekonomian Republik Indonesia, pada Kedeputian Bidang Kerjasama Ekonomi
Amerika dan Pasifik; d) MoU/PKS yang terdiri dari Nota Kesepahaman/Kesepakatan
(Memorandum of Understanding/MoU) Perjanjian Kerja Sama (Agreement Letter)
BRIN, Perguruan Tinggi, BRIDA/Baperida/Bapelitbang Kab/Kota di wilayah Kaltim
danluar Kaltim, bahkan Luar Negeri; dan e) Media Kolaborasi/Hub dimana
Pemberdayaan platform digital Innovation & Research Information System/IRIS
(https://iris.kaltimprov.go.id) menjadi titik temu dan saling kolaborasi antar
para Periset dan Lembaga Riset dan Inovasi di seluruh Indonesia. Inovasi
Layanan Digital Riset dan Inovasi Terpadu ini dikembangkan untuk menjembantani
kebutuhan antar pihak berkepentingan dan juga sebagai database hasil riset dan
inovasi di Kalimantan Timur. Bappenas dan BRIN telah menerima manfaat dari
hasil riset IKN yang telah dikerjakan oleh BRIDA Kaltim.
Narasumber selanjutnya, Dra. Hj. Isma, M.Si., selaku Kepala Badan Riset
dan Inovasi Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan materi Manajemen Kajian
Berbasis Bukti dengan beberapa Metode. Metode tersebut diantaranya; 1)
Mengedepankan proses demokratis dengan bersedia melibatkan bawahan dalam proses
pengambilan keputusan dan kebijakan, membuka ruang diskusi dalam proses
perencanaan anggaran; 2) Menggunakan metode birokratis dimana segala keputusan
berdasarkan peraturan/regulasi yang menjadi acuan Tupoksi Organisasi; 3) Mengantisipasi
dampak buruk dengan manajemen resiko dimana manajemen resiko yang dimaksud
khususnya dalam pertanggungjawaban administrasi & keuangan seluruh pelaksanaan
program dan kegiatan BRIDA; dan 4) Melakukan pendampingan, monitoring dan
evaluasi secara berkala kepada kinerja bawahan dengan melakukan kontrol serta
pengecekkan yang rutin terhadap penugasan atasan kepada bawahan.
Narasumber terakhir, Drs. M. Arief Irwanto, M.Si., Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Tengah dengan materi Manajemen Pengelolaan Kekayaan Intelektual. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Sosialisasi Sentra KI di kabupaten/kota di Jawa Tengah, dan membentuk Sentra KI di maing-masing kabupaten/kota. Semua kabupaten dan kota di Jawa Tengah saat ini sudah memberikan fasilitasi pendaftaran KI melalui APBD masing-masing.
Pada acara ini juga diisi dengan diskusi terkait Penyusunan Rencana Induk
dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK Daerah; Peran BRIDA dalam Mendorong Pengembangan
Produk Unggulan Daerah (PUD); dan Penguatan Manajemen Riset dan Inovasi dalam
Pemanfaatan Data IDSD. #Wck.