Brida News - Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait penyusunan Dokumen Deskripsi dan Peta Indikasi Geografis (IG) “Batu Pulaki”, Senin (8/12) di Aula Kantor Perbekel Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak. Kegiatan berlangsung secara hybrid, peserta luring hadir langsung di Banyupoh, sementara Kanwil Kemenkumham Bali mengikuti melalui Zoom Meeting.
Acara ini dihadiri berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan
potensi Batu Pulaki, mulai dari Kepala Brida Buleleng, Tim Peneliti IAHN Mpu
Kuturan Singaraja sebagai narasumber, Brida Provinsi Bali, perangkat daerah
terkait, hingga Perbekel dan Bendesa Adat Banyupoh. Para pengerajin batu
Pulaki, praktisi, serta peneliti yang selama ini menggeluti batu akik juga ikut
menyampaikan pandangan mereka.
Kepala Brida Buleleng, Ketut Suwarmawan menyampaikan bahwa batu Pulaki
sendiri dikenal sebagai kekayaan alam khas Desa Banyupoh. Selain menjadi sumber
ekonomi lewat kerajinan dan perhiasan, batu ini juga punya nilai budaya dan
spiritual yang kuat, karena terkait kawasan suci Pura Pulaki. Keunikan karakter
mineralnya pun menjadi alasan utama upaya pendaftaran Indikasi Geografis
dilakukan oleh MPIG Batu Pulaki Buleleng Bali.
Dalam FGD, beberapa kesepakatan penting diambil untuk penyempurnaan
dokumen IG. Salah satu keputusan utama adalah perubahan nama IG dari “Batu
Pulaki Buleleng Bali” menjadi “Batu Akik Pulaki Banyupoh Buleleng Bali”,
sebagai bentuk penegasan bahwa Banyupoh adalah pusat potensi batu tersebut.
Selain itu, lima jenis produk batu Pulaki juga ditetapkan sebagai bagian
dari permohonan IG, yaitu batu Kresnadana, batu Gadang Tabur, batu Brumbun
Tabur, batu Bebed Pulaki, dan batu Hijau Urat Kuning (ditemukan di wilayah
Pangkung Teeb). Peta IG pun menyepakati lima titik lokasi utama sebagai area
asal Batu Pulaki.
Para pengerajin yang hadir turut menyampaikan harapan agar nantinya mereka mendapatkan pembinaan berkelanjutan, dukungan peralatan produksi, serta ruang pameran untuk mempromosikan karya-karya mereka.
Pihak Brida Buleleng menegaskan bahwa setelah IG Batu Pulaki resmi
memperoleh sertifikat, berbagai kebutuhan dan aspirasi para pengerajin akan
menjadi prioritas. Harapannya, Batu Pulaki tidak hanya semakin dikenal, tetapi
juga menjadi kebanggaan dan sumber kesejahteraan masyarakat Banyupoh dan
Buleleng. #Sck.