BALITBANG RAKOR, “KABAN: BALITBANG AJANG EVALUASI DAN TRANSPARANSI”
Rapat kordinasi Balitbang Kabupaten Buleleng berlangsung hari ini (17/5) di ruang pertemuan lantai 3 kantor setempat. Rakor yang dipimpin langsung Kepala Badan, Dokter Gede Wiartana, M.Kes., dihadiri oleh seluruh pejabat struktural lingkup Balitbang. Kaban yang akrab di sapa dokter Awik menjelaskan bahwa rakor yang dilaksanakan secara rutin seminggu sekali ini, adalah sebagai ajang evaluasi kinerja dan progres kegiatan, sehingga tercipta tranfaransi, baik kegiatan maupun menyangkut anggaran. Menyangkut kegiatan penelitian dan kajian agar kembali dirivew untuk melakukan sinkronisasi dengan tenaga ahli, sehingga akan tepat sasaran dan tepat waktu, ungkap Dokter Awik. Ia menambahkan untuk data data yang menyangkut IKKD, IDSD, IKM agar segera dikoordinasikan, sehingga bulan ini data semuanya sudah bisa dikumpulkan.
Mengenai balitbangchannel, Kepala Badan menyatakan sudah mendapat apresiasi dari pimpinan daerah, sehingga bisa memacu semangat untuk terus berkarya dengan semangat dengan meningkatkan kualitas maupun content yang akan di upload di balitbangchannel, harapnya. Walaupun dengan peralatan sederhana tapi sudah bisa menampilkan produk yang merupakan bagian dari inovasi kepada publik, sehingga Kaban akan melakukan penataan untuk tempat kegiatan wawancara balitbangchannel, maupun dukungan peralatan yang memadai untuk mendukung kegiatan balitbangchannel.
Dokter Gede Wiartana mengungkapkan masih banyak PR yang harus dilaksanakan oleh Balitbang menyangkut masalah inovasi yang berkembang di masyarakat yang harus digali, termasuk mendaftarkan karya inovasi masyarakat untuk pengakuan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). Menurut Kepala Badan asal Lingkungan Penarungan Kelurahan Penarukan ini, menyatakan perlunya memberikan penghargaan hasil karya cipta masyarakat dan mendaftarkan ke HAKI, imbuhnya. Silakan daftarkan inovasi masyarakat ke HAKI, apalagi biayanya sudah ditanggung oleh pihak Bari Propinsi Bali. Berkaitan dengan Sekretariat terutama Sub Bagian Perencanaan, agar selalu melakukan koordinasi dengan pihak terkait menyangkut target maupun realisasi anggaran dan fisik, karena pihak luar lebih melihat realisasi ini, bukan proses yang kita lakukan, ungkapnya dengan penuh harap. (Roy Astika/Balitbang/21).
