Selasa, 7 Mei 2024 Balitbang Inovda Kabupaten Buleleng melaksanakan
Sidang Tim Pengendali Mutu (TPM) Pembahasan Laporan Antara Kajian Analisis
Produk Unggulan Pertanian Daerah Kabupaten Buleleng dan Model Hilirisasinya.
Acara berlangsung di ruang rapat setempat dengan dipimpin Kepala Balitbang
Inovda Drs. Made Supartawan, M.M.
Laporan Antara disampaikan oleh Ketua Tim Pelaksana Dr. Ir. Putu
Suwardike, MP. Dalam paparannya disampaikan mengenai latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup, sasaran/output penelitian,
kebaruan penelitian, pemanfaatan hasil penelitian, metodologi penelitian yang
digunakan dan hasil FGD di tingkat kecamatan.
Dalam sidang dibahas terkait basis data yang harus valid, update serta batasan
mengenai produk unggulan pertanian yang menjadi dasar penyusunan kebijakan.
Selain itu juga agar dilakukan kombinasi alat analisis agar hasil analisis lebih
akurat dan rekomendasi lebih tepat. Dibahas pula terkait inflasi yang terjadi di
bulan April yang diakibatkan naiknya harga sayuran, beras, bawang merah, tomat,
minyak goreng, dan pisang. Sektor pertanian di Provinsi Bali kedepannya akan
direkomendasikan dan dikembangkan menjadi basis, namun memerlukan daya ungkit
dan luasan lahan petani.
Sorgum yang merupakan ikon Kabupaten Buleleng telah difasilitasi UPH dari
Kementerian Pertanian dan memiliki KWT di Kecamatan Sukasada. Untuk hilirisasi
sorgum tersebut agar dipertimbangkan menjadi unggulan. Di Kecamatan Banjar agar
ditambahkan produk unggulan berupa buah Bidara/Bekul. Selain anggur dan manggis
sudah ada hilirisasinya berupa Brem Manggis, Sidetapa dan Dencarik.
Hilirisasi produk unggulan pertanian di bidang holtikultura akan difasilitasi oleh Dinas Dagperinkop UKM Kabupaten Buleleng, dan menyalurkannya ke perusahaan atau melalui koperasi yang sudah bekerjasama dengan perusahaan serta membuatkan HKI. Selain ditetapkan produk unggulan pertanian daerahnya, hilirisasi produk seperti buah anggur dan manggis agar bisa dinikmati oleh wisatawan dalam bentuk welcome drink di hotel/restaurant di Buleleng. Bisa juga dibuatkan daya tarik pertaniannya dengan spot bersepeda atau spot-spot yang lain.
Selain tim teknis penyusunan kajian, sidang juga dihadiri oleh perwakilan
BPS Kabupaten Buleleng, P3M STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja serta perwakilan dari
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, dan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Bali. Hadir pula perwakilan dari instansi terkait di
Kabupaten Buleleng, diantaranya; Sekretariat DPRD didampingi Tenaga Ahli;
Bappeda; Dinas Pertanian; Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan; Dinas
Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi UKM; Dinas Pariwisata; Bagian Ekbang
Setda; dan Camat se-Kabupaten Buleleng. #Eka.