(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Sidang Laporan Antara Kajian Analisis Produk Unggulan Pertanian Daerah Buleleng

Admin brida | 07 Mei 2024 | 948 kali

Selasa, 7 Mei 2024 Balitbang Inovda Kabupaten Buleleng melaksanakan Sidang Tim Pengendali Mutu (TPM) Pembahasan Laporan Antara Kajian Analisis Produk Unggulan Pertanian Daerah Kabupaten Buleleng dan Model Hilirisasinya. Acara berlangsung di ruang rapat setempat dengan dipimpin Kepala Balitbang Inovda Drs. Made Supartawan, M.M.

 

Laporan Antara disampaikan oleh Ketua Tim Pelaksana Dr. Ir. Putu Suwardike, MP. Dalam paparannya disampaikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup, sasaran/output penelitian, kebaruan penelitian, pemanfaatan hasil penelitian, metodologi penelitian yang digunakan dan hasil FGD di tingkat kecamatan.

 

Dalam sidang dibahas terkait basis data yang harus valid, update serta batasan mengenai produk unggulan pertanian yang menjadi dasar penyusunan kebijakan. Selain itu juga agar dilakukan kombinasi alat analisis agar hasil analisis lebih akurat dan rekomendasi lebih tepat. Dibahas pula terkait inflasi yang terjadi di bulan April yang diakibatkan naiknya harga sayuran, beras, bawang merah, tomat, minyak goreng, dan pisang. Sektor pertanian di Provinsi Bali kedepannya akan direkomendasikan dan dikembangkan menjadi basis, namun memerlukan daya ungkit dan luasan lahan petani.

 

Sorgum yang merupakan ikon Kabupaten Buleleng telah difasilitasi UPH dari Kementerian Pertanian dan memiliki KWT di Kecamatan Sukasada. Untuk hilirisasi sorgum tersebut agar dipertimbangkan menjadi unggulan. Di Kecamatan Banjar agar ditambahkan produk unggulan berupa buah Bidara/Bekul. Selain anggur dan manggis sudah ada hilirisasinya berupa Brem Manggis, Sidetapa dan Dencarik.

 

Hilirisasi produk unggulan pertanian di bidang holtikultura akan difasilitasi oleh Dinas Dagperinkop UKM Kabupaten Buleleng, dan menyalurkannya ke perusahaan atau melalui koperasi yang sudah bekerjasama dengan perusahaan serta membuatkan HKI. Selain ditetapkan produk unggulan pertanian daerahnya, hilirisasi produk seperti buah anggur dan manggis agar bisa dinikmati oleh wisatawan dalam bentuk welcome drink di hotel/restaurant di Buleleng. Bisa juga dibuatkan daya tarik pertaniannya dengan spot bersepeda atau spot-spot yang lain.


Selain tim teknis penyusunan kajian, sidang juga dihadiri oleh perwakilan BPS Kabupaten Buleleng, P3M STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja serta perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali. Hadir pula perwakilan dari instansi terkait di Kabupaten Buleleng, diantaranya; Sekretariat DPRD didampingi Tenaga Ahli; Bappeda; Dinas Pertanian; Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan; Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi UKM; Dinas Pariwisata; Bagian Ekbang Setda; dan Camat se-Kabupaten Buleleng. #Eka.