Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Wilayah Bali hari ini, Senin (23/10)
melakukan Pemeriksaan Kinerja atas upaya Pemerintah Daerah Buleleng dalam
pengembangan sektor unggulan. Tim BPK langsung diterima Kepala Badan Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbang Inovda) Kabupaten Buleleng, Drs.
Made Supartawan, M.M., didampingi Kabid Ekonomi dan Pembangunan, I Gusti Ngurah
Purnawirawan, M.E., dan Analis Kebijakan
Sub Bidang Diseminasi Kelitbangan dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual
(KI).
Menurut perwakilan BPK wilayah Bali, Ni Luh Putu Wahyuliasri, tujuan
pemeriksaan ke Balitbang Inovda dalam rangka melakukan koordinasi terkait pengembangan
sektor unggulan Kabupaten Buleleng, yakni komunitas kopi. Pengembangan tersebut
menyangkut strategi pengembangan sektor unggulan dari hulu hingga hilir.
Terhadap peranan Balitbang Inovda, Wahyuliasri yang didampingi Andraina Annas,
banyak menanyakan sejauh mana kajian atau penelitian yang telah dilakukan
Pemkab Buleleng terhadap pengembangan produk kopi. Sebagai sektor unggulan, ia
mengharapkan kajian dan penelitian dilaksanakan secara maksimal agar menjadi
produk unggulan yang mampu meningkatkan ekonomi daerah.
Beberapa data yang diminta oleh BPK terhadap sektor unggulan kopi,
diantaranya proposal kajian kerjasama dengan pihak Universitas Panji Sakti
Singaraja dan beberapa hasil diskusi dengan tenaga ahli Universitas Pendidikan
Ganesha (Undiksa) Singaraja.
Sementara itu, Kepala Balitbang Inovda menjelaskan bahwa kajian atau penelitian yang fokus pada sektor kopi memang belum pernah dilakukan. Akan tetapi berbagai kegiatan yang arahnya pengembangan kopi termasuk pelatihan barista dan diskusi dengan tenaga ahli sudah sering dilakukan. Bahkan kajian secara umum dalam pengembangan kopi secara hilirisasi juga sedang tahap proses perencanaan kajian.
Selain komunitas kopi, Kabupaten Buleleng juga bisa menjadikan komuditas lain
menjadi unggulan, seperti mangga dan kelapa yang memang potensinya sangat
besar. #Roy.