Dalam rangka HUT Kota Denpasar ke-235, diwarnai dengan Seminar Nasional
dengan topik Fungsi BRIDA Dalam Penguatan Ekosistem Inovasi di Daerah. Seminar
yang berlangsung di ruang pertemuan Sevakadharma Lumintang Denpasar, dihadiri
segenap komponen Balitbang se-Bali, perguruan tinggi se-Bali, dan para camat serta kepala desa sewilayah
Denpasar.
Menurut Kepala Badan Litbang Denpasar, Made Pasek Wandika, seminar selain
dalam rangka menyambut HUT kota Denpasar ke-235, juga sekaligus dalam rangka
memberikan penguatan terhadap fungsi BRIDA sebagai wadah berfikir untuk
kegiatan reset, dan menumbuhkan penguatan inovasi daerah. Di samping itu juga
dalam rangka kolaborasi BRIDA se-Bali dalam upaya peningkatan inovasi daerah.
Dalam seminar nasional sehari ini tampil 4 Narasumber, masing-masing dari
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd.,
tentang penguatan Ekosistem Inovasi, Dr. Yopi, Deputi Bidang Riset dan Inovasi
Daerah pada BRIN, dan Dr. Srinuryanti, M.A., Direktur Direktorat Kebijakan Riset
dan Inovasi Daerah BRIN, serta Kepala BRIDA Bali, Ir. I Made Gunaja.
Dalam paparannya, narasumber sepakat untuk berkolaborasi dalam rangka
penguatan pelaksanaan ekosistem inovasi
daerah. BRIDA sebagai wadah pemikir riset dan kajian-kajian kelitbangan harus mampu
meningkatkan sinergi antara BRIN maupun BRIDA di daerah. Tugas BRIDA akan
memiliki fungsi sebagai fasilitator kegiatan riset di daerah, dengan melakukan
kerjasama dengan perguruan tinggi maupun lembaga-lembaga yang melaksanakan
fungsi riset. Dengan demikian hasil kajian atau riset akan bermanfaat untuk
masyarakat dalam meningkatkan kinerja pemerintah daerah.
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Dr. Yopi menyoroti agar kajian-kajian
atau riset yang dilaksanakan sedapat mungkin mengangkat kearifan lokal yang
terkait dengan peningkatan ekonomi masyarakat. Sementara Kepala BRIDA Bali,
Made Gunaja tetap mengajak seluruh BRIDA di Bali untuk selalu melakukan
koordinasi, terutama bagaimana memberikan perlindungan hukum terhadap hak
kekayaan intelektual masyarakat. Selain itu Gunaja mengajak agar BRIDA mampu
mendorong peningkatan tumbuhnya inovasi daerah, yang mampu mendukung
peningkatan nilai Indek Inovasi
Daerah Bali.
Fungsional
Analis Kebijakan Diseminasi dan Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual Balitbang
Inovda Buleleng, Made Roy Astika, dalam kesempatan itu berkesempatan memaparkan
bahwa selama ini sudah melaksanaknlan tugas dan fungsi riset dan bekerjasama
dengan pihak universitas di Buleleng, bahkan di Bali untuk melaksanakan riset
atau kajian kelitbangan sesuai dengan kepentingan daerah. Terhadap fasilitasi
Hak Kekayaan Intelektual Balitbang Inovda, selain merancang pembentukan sentra
HKI, merancang draf MOU dengan Kemenkumham Bali, juga sinergi dengan BRIDA Bali
dalam pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual, baik personal maupun komunal. #Roy.