Badan Pengelolaan Keuangan dan
Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten Buleleng tergolong paling banyak memiliki
inovasi di jajaran Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng. Menyadari kehadiran
BPKPD sebagai perangkat daerah yang tergolong strategis, maka inovasi menjadi
hal penting yang harus dilaksanakan untuk menjawab segala permasalahan
tantangan pelaksanaa kegiatan, sehingga mempermudah akses bagi masyarakat untuk
mendapat pelayanan.
Hal ini disampaikan Kabid Pendataan
dan Pelayanan BPKBD, Ayu Sri Susantiani, SE., M.A.P., saat Monitoring dan
Evaluasi (Monev) Inovasi Daerah di Kantor setempat oleh Tim Monev Balitbang
Inovda Buleleng, yang dilakukan oleh Analis Kebijakan Ahli Muda Substansi
Difusi Kelitbangan Gede Suardika, SE., M.Pd.,
dan Analis Kebijakan Ahli Muda Substansi Diseminasi dan Fasilitasi HKI, Drs.
Made Roy Astika, A.Md.
Menurut Ayu Sri Susantiani, pihaknya saat ini
memiliki 12 inovasi layanan, yakni Yan Starpa, Gebyar Desa Starpa, Tim Mentari,
Gebyar Subak Starpa Relaksasi PBB, Sweet Sunday, Kamis Manis, Pan-G Denbukit, PPAT
Online, Call Center, BPHPB 2 In 1 Service, dan Desa Star. Semua inovasi itu merupakan inovasi pelayanan
efektif kepada masyarakat untuk proses pembayaran pajak PBB dan retribusi.
Inovasi tersebut hampir seluruhnya sudah memenuhi kelengkapan sesuai dengan
Indek Inovasi Daerah (IID).
Hanya saja ada 2 Inovasi yang belum dilengkapi persyaratan IIDnya, yakni Yan Starpa dan Desa Star, karena masih dalam tahap pembaharuan, ungkap Ayu Santi saat didampingi Kasubid Pelayanan, Prisma Dewi Sumanti, sambil menambahkan kelengkapan tersebut akan dipenuhi tahun 2024.
Monev Balitbang Inovda telah dilakukan
di semua Perangkat Daerah di Kabupaten Buleleng. Diharapkan dengan dilakukan
monev ini, selanjutnya akan bisa memenuhi skor untuk pemenuhan IID. #Roy.