Selasa, 26 Maret 2024 Focus Group Discussion (FGD) Tingkat Kecamatan Balitbang
Inovda Buleleng berlanjut di Kecamatan Sawan, pada Penyusunan Kajian Analisis
Produk Unggulan Pertanian Daerah Kabupaten Buleleng dan Model Hilirisasinya. Kegiatan
FGD dibuka oleh Sekretaris Kecamatan Sawan dan selanjutnya dipandu oleh Analis
Kebijakan Ahli Muda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Badan Penelitian
Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbang Inovda) Kabupaten Buleleng, Ni Made
Sumbertiasih, SE., MM.
FGD ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng,
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, Dinas Perdagangan,
Perindustrian dan Koperasi UKM Kabupaten Buleleng, Perbekel lingkup Kecamatan
Sawan, Majelis Alit Subak Kecamatan Sawan (Kerobokan, Sinabun dan Jagaraga), Koordinator
PPL dan PPL BPP Sawan, Tim Pelaksana Kajian dari Universitas Panji Sakti
Singaraja, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Ekbang dan Bidang Sospem Balitbang
Inovda.
Ketua Tim Pelaksana Dr. Ir. Putu Suwardike, MP., dalam paparannya menyampaikan
mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang
lingkup, sasaran/output penelitian, kebaruan penelitian, pemanfaatan hasil
penelitian dan metodologi penelitian yang digunakan. Tujuan dilaksanakannya FGD
ini adalah untuk menggali informasi dan penyamaan persepsi mengenai produk
unggulan daerah pertanian di Kecamatan Sawan yang mampu memberikan daya ungkit
bagi perekonomian di kecamatan dan mendukung peningkatan PDRB Kabupaten.
Adapapun beberapa masukan, diantaranya perwakilan dari Desa Sekumpul
menyampaikan potensi bidang perkebunan cengkeh, kopi, dan potensi padi yang hanya
10 ha. Untuk pengolahan/hilirisasi produk ada industri kopi, yaitu pengolahan
kopi menjadi bubuk kopi dan kulitnya diolah menjadi pupuk oleh Kelompok Giri
Merta.
PPL dari Desa Suwug menginformasikan potensi Desa Suwug adalah padi dan durian
dari tahun 2024. Kelian Subak Menasa Desa Sinabun menyampaikan potensi untuk
tanaman pangan adalah padi, sedangkan potensi besar bidang peternakan adalah sapi
dan babi. Holtikultura berupa bunga sandat, pancar galuh dan gumitir. Untuk
hilirisasi produk padi di Desa Sinabun memiliki 2 selip padi.
Selanjutnya, Kelian Subak Desa Kerobokan menyampaikan desanya hanya
memiliki produk unggulan padi dan durian. Kelian Subak Jagaraga turut
menyampaikan potensi yang ada, yaitu tanaman pangan padi, rambutan, durian dan
mangga. Sedangkan untuk peternakan ada sapi, dan sayuran kangkung cabut.
Terakhir, Kelian Subak Desa Sangsit menyampaikan diwilayahnya lebih
banyak terdapat tegalan, sehingga potensinya adalah durian dan rambutan. Namun
ada pula potensi tanaman pangan padi. Sedangkan untuk sayuran ada pare, dan
Holtikulturanya berupa bunga pancar galuh dan pandan.
Koordinator PPL Sawan dari Dinas Pertanian telah menyusun produk unggulan pertanian perkecamatan, dengan kriteria berdaya saing, potensi sumber daya lokal, menguntungkan dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat/petani. Berdasarkan kriteria tersebut produk unggulan di Kecamatan Sawan adalah Padi dengan luas 2.100 ha yang tersebar di 14 desa (terluas di Desa Bungkulan, Sangsit, Sudaji). Durian (tersebar di 14 Desa) dan Manggis (tersebar di 11 Desa, terluas di Desa Lemukih, Sekumpul dan Bebetin). Cengkeh 305 ha di Desa Lemukih, Galungan, Sekumpul dan Bebetin, Kopi Robusta dan Arabika, Sapi dan Kambing (ada di Desa Lemukih dan Galungan). Untuk potensi Beras Sudaji (Padi Bali) dikembangkan kembali di Desa Sinabun, sedangkan di Desa Sudaji ditolak untuk dikembangkan karena waktu panen lebih panjang. Potensi Wani dan Poh Bikul Sekumpul merupakan potensi unggulan juga, namun lahan dan komoditasnya tidak terlalu banyak.
Dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng menyampaikan potensi sektor perikanan tangkap berupa ikan pelagis, seperti tongkol ada di Desa Sangsit, Kerobokan, Bungkulan, Girimas. Perikanan darat berupa ikan nila pernah dikembangkan di Desa Bebetin, dengan tempat pemeliharaan di kolam maupun mina padi. Untuk Desa Galungan, Lemukih dan Sawan bisa dikembangkan kembali perikanan darat, karena memiliki sumber air didesanya. Desa sangsit juga memiliki potensi pengolahan ikan laut berupa sudang lepet.
Dinas Dagperinkop UKM Kabupaten Buleleng menambahkan informasi jika Desa
Galungan memiliki potensi berupa produksi hilirisasi keladi berupa kripik.
Potensi bahan baku yang sangat besar berupa keladi di Desa Galungan tumbuh liar,
bahkan bisa menjadi potensi yang baik, sehingga kedepannya bisa dijadikan
produk unggulan. #Eka.