(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

PENGARUH KARAKTERISTIK SEKTORAL DI BULELENG

Admin brida | 09 Februari 2021 | 1836 kali

Analisis untuk mengidentifikasi karakteristik sektor-sektor dalam PDRB di Kabupaten Buleleng menggunakan alat analisis Tipologi Klassen. Tipologi Klassen pada dasarnya digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi pola perkembangan suatu daerah. Namun pada lingkup yang lebih kecil dapat digunakan sebagai alat analisis identifikasi pola perkembangan lapangan usaha dalam PDRB.

 

Alat Analisis Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan per kapita daerah. Dengan menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebagai sumbu vertikal dan rata-rata pendapatan per kapita sebagai sumbu horizontal,daerah yang diamati dapat dibedakan menjadi empat klasifikasi,yaitu: daerah cepat-maju dan cepat-tumbuh (high growth and high income),daerah maju tapi tertekan (high income but low growth),daerah berkembang cepat ( high growth but low income), dan daerah relatif tertinggal( low  growth and low income) (Syafrizal, 1997: 27-38; Kuncoro, 1993; Hil,1989) (Kuncoro,2002).

 

Kriteria yang digunakan untuk membagi daerah kecamatan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut:

  • Daerah cepat maju dan cepat tumbuh, yaitu daerahyang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan yang lebih tinggi dibanding rata-ratakabupaten.
  • Daerah maju tapi tertekan,yaitu daerah yang memiliki pendapatan perkapita lebihtinggi, tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibanding dengan rata-rata kabupaten.
  • Daerah berkembang adalah yaitu daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi, tetapi tingkat pendapatan perkapita lebih rendah dibanding rata-rata kabupaten.
  • Daerah relatif tertinggal yaitu adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhandan pendapatan perkapita yang lebih rendah dibanding dengan rata-rata kabupaten.

 

Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan per kapita daerah. Melalui analisis ini diperoleh empat karateristik pola dan struktur pertumbuhan ekonomi yang berbeda, yaitu: daerah cepat-maju dan cepat-tumbuh (high growth and high income), daerah maju tapi tertekan (high income but low growth), daerah berkembang cepat (high growth but income), dan daerah relatif tertinggal (low growth and low income) (Kuncoro dan Aswandi, 2002: 27-45) dan (Radianto, 2003: 479-499).

 

Berdasarkan hasil analisis Tipologi Klassen, sektor yang berada pada kuadran I yaitu dengan kategori Maju dan Tumbuh Pesat adalah:

  • Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
  • Pertambangan dan Penggalian
  • Informasi & Komunikasi
  • Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib
  • Jasa Pendidikan

 

Sektor Industri Pengolahan berada pada kuadran III yaitu dengan kategori Sektor Potensial atau masih dapat untuk tumbuh pesat. Sektor yang berada di kuadran III memiliki karakteristik gi≥g (Pertumbuhan Lapangan Usaha Kabupaten Buleleng lebih tinggi dari Provinsi Bali) dan si<s (Kontribusi Lapangan Usaha Kabupaten Buleleng lebih rendah dari Provinsi Bali). Laju pertumbuhan lapangan usaha Sektor Industri Pengolahan memang lebih tinggi dari Provinsi Bali yaitu 3,48 dan 3,26. Namun, selisih antara keduanya terpaut sangat rendah yaitu hanya 0,22 poin. Selisih yang rendah ini berpotensi untuk terjadi sebailknya, yaitu Provinsi Bali lebih cepat dibandingkan dengan Kabupaten Buleleng. Apabila kondisi itu terjadi dan kontribusi sektor Industri tetap pada PDRB, maka Sektor Industri di Kabupaten Buleleng dapat terlempar ke Kuadran IV yaitu Sektor relative tertinggal. Untuk menghindari kondisi tersebut, maka laju pertumbuhan sektor industri harus ditingkatkan lagi, simultan dengan peningkatan share dalam PDRB Kabupaten Buleleng. Upaya yang dapat dilakukan adalah, seperti yang dijelaskan sebelumnya melakukan kerjasama dengan sektor-sektor basis Kabupaten Buleleng sebagai bentuk simbiosis mutualisme.

 

Guna memperkuat justifikasi rekomendasi kerjasama antara sektor Industri dengan sektor pertanian, sektor perdagangan, dan sektor jasa pendidikan sebagai upaya meningkatkan laju pertumbuhan sektor industri di Kabupaten Buleleng maka dilakukan persandingan hasil analisis LQ dengan Tipologi Klassen. Melalui persandingan antar kedua analisis ini dapat diketahui karakteristik masing-masing sektor basis yang telah dianalisis sebelumnya. Sektor Basis yang maju dan tumbuh pesat merupakan sektor unggulan prioritas yang dapat dikembangkan kerjasamanya dengan sektor industri.

 

Hasil persandingan antara analisis LQ dengan Tipologi Klassen menunjukkan bahwa sektor basis dengan karakteristik Sektor Maju dan Tumbuh Pesat adalah sebagai berikut :

  • Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
  • Pertambangan dan Penggalian
  • Informasi & Komunikasi
  • Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib
  • Jasa Pendidikan

 

Kondisi di atas menunjukkan bahwa dari 3 sektor basis yang berpotensi untuk berkolaborasi dengan sektor industri pengolahan yang telah diulas sebelumnya, hanya sektor Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor yang bukan merupakan sektor basis dengan karakteristik Maju dan Tumbuh Pesat. Sektor Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor berdasarkan analisis Tipologi Klassen merupakan sektor yang Sektor Maju tapi tertekan karena pertumbuhannya di Kabupaten Buleleng lebih rendah dari Provinsi Bali.

 

Melihat kondisi di atas, kolaborasi Sektor Industri dengan Sektor Perdagangan tetap dapat berlangsung namun dengan catatan bahwa upaya peningkatan kedua sektor secara simultan dilakukan, guna mendapatkan hasil Sektor Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor bergerak menuju kuadran I. (Balitbang/21).