Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng dalam
memberikan perlindungan hukum terhadap Hak Kekayaan Intelektual, baik komunal
maupun personal, setelah Garam Laut Tejakula
dan Garam Laut Pemuteran, kini Duren Kiraja segera akan didaftarkan sebagai
kekayaan intelektual Sumber Daya Genetik (SDG) Desa Madenan Kecamatan Tejakula.
Duren Kiraja sebagai tanaman Sumber Daya Genetik yang akan didaftarkan sebagai
Hak Kekayaan Intelektual Buleleng, khususnya Desa Madenan Kecamatan Tejakula, muncul
setelah kunjungan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Bali, Senin (13/3) ke
Desa Madenan.
Menurut Kabid Pengembangan Inovasi dan Pengelolaan Hak Kekayaan
Intelektual BRIDA Bali, Dr. Raka Armaja didampingi Fungsional Muda, Bayupati
dan Dayu Mira, Duren Kiraja menjadi prioritas yang harus segera didaftarkan Hak
Kekayaan Intelektualnya, karena potensi dan spesifikasi keberadaan duren ini
yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Indonesia. Bahkan duren ini menjadi
catatan Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana kepada BRIDA Bali, agar
segera didaftarkan sebagai Sumber Daya Genetik Daerah Buleleng, ungkapnya
ketika berkunjung langsung ke sentra Duren Kiraja di Desa Madenan.
Sebelum turun ke lapangan didampingi Fungsional Ahli Muda Substansi
Diseminasi dan Fasilitasi HAKI Balitbang Inovda Kabupaten Buleleng, Made Roy
Astika, terlebih dahulu pihaknya melakukan koordinasi ke Dinas Pertanian
Kabupaten Buleleng. Tujuan koordinasi ke Dinas pertanian selain percepatan
proses pendaftaran, juga kejelasan terhadap proses administrasi tentang deskripsi
Duren Kiraja yang harus dibuat sebagai prasyarat pengajuan ke Kemenkumham. Kadis
Pertanian diwakili Fungsional Madya, Dayu Made Dwi Wati, mengatakan pihaknya
segera akan melakukan koordinasi dengan pihak Balitbang Inovda terkait untuk
membahasa kesiapan dan kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi.
Pemilik Sentra Durian Kiraja Desa Madenan, Nyoman Wirta menjelaskan Duren
Kiraja merupakan buah lokal Desa Madenan yang memiliki ciri khas lain dari pada
yang lain, rasanya manis, buah tebal dan yang spesial adalah tanpa batu atau
batunya kecil dan pesek. Ini yang menyebabkan keunikan yang dimiliki, sehingga
diburu oleh penikmat duren yang sebagian besar dari luar Bali, seperti Jakarta,
Surabaya dan daerah lainnya. Kini Duren Kiraja hanya ada sekitar puluhan pohon yang sudah
menghasilkan, ungkap Nyoman Wirta dengan semangat. Ditambahkan untuk
pengembangan, Pemerintah Daerah sudah membantu bibit hampir sekitar 3 ribu
bibit untuk dibagikan kepada masyarakat, sehingga keberadaan Duren Kiraja masih
tetap ada dan lestari.
Terhadap
adanya usulan Duren Kiraja akan didaftarkan sebagai Kekayaan Intelektual, Desa
Madenan khususnya dan Buleleng pada umunya sangat setuju, karena saat ini sudah
ada gejala pengakuan Duren Kiraja oleh pihak lain yang menggunakan nama Duren
Kiraja. Desa Madenan yang berada dalam ketinggian 800 meter di atas permukaan
laut, memiliki kondisi alam yang sangat sejuk dan berbagai Sumber Daya Genetik.
Selain Duren Kiraja, juga Cengkeh yang bermutu, dan Ayam unggulan persilangan
antara ayam hutan dan ayam lokal yang disebut dengan ayam Betet. #Roy.