HASIL FGD KAJIAN TAMAN KOTA MENJADI TAMAN TEMATIK DI SINGARAJA
Admin brida | 10 Februari 2021 | 629 kali
Focus Group Discussion adalah salah satu tahapan yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan ini. Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 15 Oktober 2020 yang berlangsung di Ruang Rapat Balitbang Kabupaten Buleleng mulai jam 09.00 WITA sampai 13.00 WITA. Rapat dilaksanakan dalam rangka menjaring masukan dan menyempurnakan kajian Konsep Pengembangan Taman Kota menjadi Taman Tematik di Kawasan Perkotaan Singaraja.
Bahan yang dibahas dalam FGD adalah draf konsep pengembangan taman kota menjadi taman tematik yang sudah didesain sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan. Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan, potensi tematik sementara yang sudah dirancang untuk tujuh (7) taman yang dikaji, yaitu: (1) Taman I Gusti Ngurah Rai : sosial budaya; (2) Taman Bung Karno: ekologi berbasis budaya; (3) Taman Yuwana Asri: pendidikan anak (cerdas); (4) Taman Soenda Kecil: Kuliner kebangsaan; (5) Taman Rumah Jabatan Bupati: taman festival; (6) Taman Nirmala Asri: olahraga, dan (7) Taman Eks Bank Perniagaan Umum : taman pendidikan.
FGD dipimpin oleh Kepala Balitbang Kabupaten Buleleng dengan narasumber Dr. Ida Bagus Made Astawa, M.Si. dari Universitas Pendidikan Ganesha. Dalam FGD ini, yang bertindak sebagai notulen adalah Kepala Sub Bidang Pengembangan Wilayah Fisik dan Prasarana Balitbang Kabupaten Buleleng. Peserta yang dihadirkan dalam FGD adalah pemangku kepentingan yang berkaitan dengan pengembangan taman, yaitu: (1) Bappeda Kabupaten Buleleng, (2) Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng, (3) Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Buleleng, (4) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Buleleng, (5) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, (6) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Buleleng, dan (7) Sekretaris, Kabid, Kasubid/Kasubag dan staf Balitbang Kabupaten Buleleng. Masukkan yang diperoleh dari kegiatan FGD yang dilakukan dapat dikemukakan sebagai berikut.
A. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Buleleng:
- Mengapresiasi kajian yang dilakukan karena dinilai arahnya adalah penyediaan ruang/wadah bagi anak-anak, remaja, dan pemuda untuk melakukan kegiatan dan berekspresi.
- Disdikpora juga sudah menyediakan internet gratis untuk belajar anak-anak.
- Perlu Taman Pemuda sebagai upaya mendukung tema Kota Singaraja sebagai Kota Pendidikan, yaitu taman yang bertemakan edukasi bagi pemuda.
B. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Buleleng:
- Pengkajian taman tematik di Kawasan Perkotaan Singaraja ini diharapkan mampu memetakan fungsi dominan (tema utama) masing-masing taman kota yang saat ini masih berfungsi campuran.
- Penambahan RTH di Kawasan Perkotaan Singaraja yang sudah dilakukan adalah dengan menyasar tanah-tanah milik Pemprov, sebagaimana lahan dimana Taman Bung Karno dan Taman Yuwana Asri dibangun. Harapannya adalah menterjadikan penyebaran pusat-pusat keramaian sehingga tidak terkonsentrasi pada Taman I Gusti Ngurah Rai saja.
- Arahan taman sebelumnya saat menentukan nama taman, yaitu taman Bung Karno sebagai pagelaran seni budaya, Taman Eks BPU sebagai taman baca dan ekspresi, sementara untuk kuliner sudah ada di taman Kota Singaraja. Dinas Perkimta tidak mengarahkan kuliner ada pada taman-taman yang luasannya kurang dari satu hektar. Untuk kegiatan pemuda, awalnya diarahakan di Taman Yuwana Asri, namun pada waktu pembangunannya ada kebijakan untuk kota ramah anak sehingga dibangunlah fasilitas penunjang anak-anak.
- Taman Bung Karno ke depannya akan dipakai untuk pagelaran seni budaya, sudah dilengkapi dengan stage dan parkir yang sudah mendukung.
- Taman Bung Karno pada awal perencanaannya untuk Taman Gumi Banten, namun ada arahan untuk mengangkat Pahlawan Ir. Sukarno karena kaitannya dengan ibunya yang berasal dari Buleleng (Paket Agung). Dalam perencanaan Taman Bung Karno juga mengakomodir kota ramah anak.
- Taman Soenda Ketjil utamanya untuk kuliner, tamannya hanya sebagai pendukung.
- Taman Rumah Jabatan Bupati, belum punya nama, jadi untuk nama tamannya sekalian diberi nama dalam kajian ini.
- Taman Nirmala Asri, dalam rencana pengembangannya koordinasikan dengan Disdikpora.
C. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng:
- Tahun 2021, urusan RTH akan dibawa ke Dinas LH, sehingga apresiasi untuk Balitbang terkait penyusunan kajian ini.
- Untuk hutan kota di Kresna, bisa ditambahkan dalam kajian ini, posisi di daerah lembah bisa berfungsi sebagai konservasi.
- Rencana Taman eks BPU, tema sesuai dengan yang direncanakan oleh Disperkimta, di sebelah utara taman ada lahan kosong, apa bisa dimanfaatkan lahan tersebut untuk mendukung fungsi taman sebagai taman baca dan ekspresi?
- Taman Nirmala Asri pengelolaannya berada pada Disdikpora, di sepanjang Tukad Banyumala ada cukup banyak sumber air yang bersifat permanen. Kekayaan ini dapat dimanfaatkan untuk taman air.
- Dalam upaya mendukung estetika Kota Singaraja, Dinas LH telah menempatkan tenaga sungai pada 3 sungai besar di Kabupaten Buleleng, yaitu Tukad Banyumala, Tukad Buleleng, dan Tukad Saba.
D. Bappeda Kabupaten Buleleng:
- Tahun 2021 Taman Bung Karno akan dilanjutkan pembangunannya melalui dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), yang diusulkan sebesar 20 Milyar.
- Sebagai besar Taman Kota yang ada di Kawasan Perkotaan Singaraja sudah memiliki DED, jika ada penyesuaian tema, maka akan ada review DED lagi.
- Taman Bung Karno temanya Sukarno Heritage, menghormati orang tua (ibu) Ir. Sukarno.
- Taman Soenda Kecil sebagai RTH non hijau, lebih banyak perkerasan, bisa dipakai taman edukasi percontohan taman vertikal.
E. Bidang Sosial dan Pemerintahan, Balitbang:
- Untuk Taman Lansia, diarahkan dimana dalam kajian ini?
- Di Kawasan Perkotaan Singaraja, untuk Monumen Tri Yudha Sakti apakah termasuk RTH?
- Dalam diseminasi, ada arahan dari Bapak Assisten 3 Setda, untuk pengembangan RTH, nantinya akan ditindaklanjuti oleh Dinas LH - Setiap fasilitas umum harus mendukung untuk disabilitas.
F. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Buleleng:
- Ranperda RDTR Kawasan Perkotaan Singaraja sekarang sedang dibahas di DPRD, dimana dalam ranperda tersebut ada 16 macam RTH sehingga luas RTH di Kawasan perkotaan Singaraja dapat mencapai 25,05 ha dengan Subzone RTH 9,78 ha.
- Taman Kota Singaraja sebagai tempat evakuasi bencana dalam Ranperda RDTR Kawasan Perkotaan Singaraja.
Berpijak pada masukkan yang berkembang dalam FGD tersebut, tentu tidak semuanya dapat terakomodasi, karena kajian yang dilakukan hanya terbatas pada konsep pengembangan tujuh (7) taman kota di Kawasan Perkotaan Singaraja menjadi taman tematik. Masukkan yang dapat diakomodasi dalam konsep pengembangan taman kota menjadi taman tematik di Kawasan Perkotaan Singaraja dapat dikemukakan sebagai berikut.
- Taman Bung Karno melalui masukan yang diberikan akan mengusung tema ’sejarah dan ekologi berbasis budaya’. Tema sejarah akan tetap mengakomodasi fungsinya sebagai ’Sukarno Heritage’, sementara ’ekologi berbasis budaya’ akan mengakomodasi ide semula dari taman ini dengan memfungsikannya sebagai ’taman gumi bumi banten’.
- Taman Yuwana Asri dengan lahan yang relatif sempit dan ikon yang saat ini berkembang di masyarakat Singaraja sebagai taman bermain anak-anak, lebih dominan dapat dikembangkan sebagai taman kota yang mengusung tema Pendidikan anak dengan fokus pada satu bidang, yaitu ’Traffic Garden’.
- Taman Soenda Ketjil, jika konsisten sebagai taman yang merupakan bagian dari RTH, fungsi ekologi, sosial, budaya, dan estetika mesti tetap dikedepankan, bukan hanya fungsi ekonominya saja. Jika fungsi ekonomi saja yang dikedepankan, tidak akan jauh berbeda dengan kawasan perdagangan (bukan RTH).
- Taman eks BPU jika dilengkapi dengan lahan yang berada di sebelah utara memang akan sangat ideal untuk dikembangkan sebagai taman kota yang bertemakan ’pendidikan’ sebagai ’taman baca dan ekspresi’ maupun untuk kegiatan diskusi atau sejenisnya.
- Taman Nirmala Asri dengan tema ’olahraga’ jika dilengkapi juga dengan permainan air dengan memanfaatkan Tukad Banyumala akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk berkunjung ke taman ini.
- Taman Pemuda yang diusulkan, membutuhkan areal yang cukup luas. Berkenaan dengan itu pengembangan Monumen Tri Yudha Sakti yang ada di Sangket dapat diarahkan untuk itu dengan melakukan perluasan ke arah barat yang sementara ini sebagai lokasi kios-kios bagi pedagang dan tidak efektif.
Penambahan lahan untuk meningkatkan RTH di Kawasan Perkotaan Singaraja hanya dapat menjadi catatan dalam kajian ini. Hal tersebut disebabkan oleh fokus kajian yang penekanannya pada konsep pengembangan taman kota menjadi taman tematik pada tujuh taman di Kawasan Perkotaan Singaraja dengan lima taman sudah terbangun dan dua taman dalam perencanaan. Masukan-masukan lainnya tentu menjadi bahan yang dapat melengkapi konsep pengembangan taman kota menjadi taman tematik di Kawasan Perkotaan Singaraja. (Balitbang/21).