Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbang Inovda)
Kabupaten Buleleng terus melakukan monitoring dan evaluasi inovasi daerah di jajaran
Perangkat Daerah. Hari ini, Selasa (28/11) menyasar empat Perangkat Daerah, yakni
Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimta), Dinas KBP3A, Dinas Arsip
dan Perpustakaan Daerah, dan Inspektorat Daerah Kabupaten Buleleng. Monev
dilakukan Analis Kebijakan, I Gede Suardika, SE., M.Pd., dan Drs. Made Roy
Astika, A.Md., didampingi Fungsional Administrasi, Ferdy Kurniawan dan Made Adi
Suradnya.
Dinas Perkimta memiliki dua inovasi yang masih berjalan efektif, yakni
Digitalisasi Arsip SPJ (Digas) yang kini sudah diperbaharui dengan record centre. Selain itu inovasi Sistem Informasi Perumahan,
Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (SIPERMATA) berjalan efektif untuk pelayanan di
seluruh pedesaan. Hanya saja diakui masih ada kendala pada kelengkapan
administrasi oleh operator desa sebelum diuplod dalam aplikasi sipermata, dan
terus dilakukan bimtek kepada semua operator desa.
Andalan inovasi di Dinas KBP3A masih dengan layanan Mobil Unit keliling
Pelayanan KB, yang diperbaharui dengan pemasangan GPS pada mobil operasional,
sehingga memudahkan bagi masyarakat untuk memantau posisi pelayanan.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah, Dra. Made Era Oktarini, ST.,
mengatakan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama
pelayanan kearsipan data penting. Selama kepemimpinannya yang baru berusia satu
tahun, telah menggarap inovasi SOLAD SKID (Sistem Penatakelolaan Arsip
Perangkat Daerah) yang kini telah terintegrasi secara nasional yang disebut
dengan Sistem Informasi Kearsian Nasional (SIKN).
Selain itu, pada tahun 2024 Dinas Arsip akan mencatatkan inovasi Rancang Bangun E-Library. Inovasi dibuat oleh staf fungsional yang masuk sepuluh besar pegawai beprestasi tahun ini. Sekalian itu juga untuk pelayanan perpustakaan bukan saja melalui perpustakaan on line melalui barkot, tetapi juga layanan keliling dengan inovasi yang disebut Lan Eling.
Sedangkan untuk Inspektorat Daerah, menurut Gede Omardani selaku
Inspektur Pembantu I , pihaknya sulit melakukan inovasi terhadap layanan
masyarakat, karena menyangkut hasil pemeriksaan yang tidak untuk
dipublikasikan. Namun demikian pihaknya ke depan akan melakukan inovasi untuk
layanan efektifitas penyetoran berkas Pemeriksaan melalui aplikasi sebelum
dilakukan pemeriksaan, sehingga bisa efesiensi waktu maupun biaya. #Roy.