BULELENG, Kepala Badan
Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng Drs. Made Supartawan, M.M.,
mengingatkan agar terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan Indeks Inovasi
Daerah (IID) Kabupaten Buleleng, yang saat ini masih dalam penginputan secara
nasional. “Tetap pantau IID kita supaya tahu perkembangannya”, ungkapnya
serius.
Hal itu disampaikan Supartawan saat apel pagi rutin di halaman kantor setempat,
Senin (26/8). Seperti diketahui bahwa IID adalah sistem pengukuran dan
penilaian terhadap penerapan pembaharuan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
IID didasarkan pada dua aspek, yaitu penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
satuan inovasi daerah yang diterapkan.
IID digunakan untuk mengumpulkan semua inovasi daerah, baik digital
maupun non-digital, yang kemudian akan diukur dan dinilai oleh Kemendagri. IID
diharapkan dapat menggambarkan kondisi dan kemampuan suatu daerah dalam
mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu,
melalui IID dimaksudkan untuk memetakan daerah-daerah yang inovatif, dan akan
diberikan penghargaan nantinya melalui Innovative Government Award (IGA).
Menurut informasi operator input IID Brida Perdi Kurniawan, sementara sampai saat ini IID Kabupaten Buleleng masih dalam posisi sangat Inovatif dengan jumlah 47 inovasi, namun yang bisa diupload sebanyak 30 inovasi dengan indikator berkualitas, sehingga masih bertahan pada posisi sangat inovatif.
Selain mengingatkan untuk terus memantau IID, Kepala Badan juga
menyampaikan terima kasih atas kekompakan seluruh jajaran Brida Kabupaten
Buleleng dalam semua kegiatan yang sudah dilaksanakan. Diharapkan kekompakan
ini tetap bisa dipertahankan, sehingga hasil yang dicapai bisa lebih
ditingkatkan. #Roy.