(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

DATA KECAMATAN GEROKGAK - BULELENG

Admin brida | 18 Februari 2021 | 1223 kali

Kajian kelitbangan Balitbang Buleleng tahun 2020, memberikan beberapa informasi data wilayah Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng. Wilayah Kecamatan Gerokgak  mempunyai luas wilayah 35.662 Ha atau 26,11 % dari luas wilayah Buleleng.  Secara administrasi terdiri dari 14 Desa dan 75 dusun serta 13 Desa Pakraman. Penggunaan lahannya sebagian besar didominasi oleh Hutan Negara ( 25.840 Ha); lahan kering/tegalan (7.556 Ha); lahan perkebunan (1.374 Ha); lahan sawah (683 Ha) dan penggunaan lainya (254 ha).

 

Sedangkan komoditas tanaman pertanian pangan yang berkembang di wilayah Kecamatan gerokgak adalah sejalan dengan kondisi  wilayahnya yang relatif kering, komoditas didominasi oleh tanaman jagung dengan produksi rata-rata 19,227 ton; padi sawah 4.063 Ton; ubi kayu 480 ton dan kacang tanah  361 ton serta Kacang Hijau 7 ton.  Demikian juga tanaman buah-buahan  banyak dibudidayakan dengan produksi mangga  8.559 ton; Anggur 5.621 ton; Pisang 3.077 ton dan Rambutan 886 ton.  

Demikian juga komoditas perkebunannya didominasi oleh tanaman Kelapa Dalam dengan produksi rata-rata pertahun 16.133,45 ton  dan Jambu Mete dengan produksi 742,12 ton. Peternakan juga berkembang di wilayah Kecamatan gerokgak dengan populasi  ternak sapi 43.797 ekor; babi 66.192 ekor; kambing sebanyak 3.354 ekor; serta Unggas sebanyak 167.933 ekor.

 

Kecamatan Gerokgak dengan pantai terpanjang di Buleleng sangat potensial dalam pengembangan perikanan.  Produksi perikanan lautnya mencapai sebanyak 1.605,4 ton dan  perikanan budidaya sebanyak 1.471 ton.

 

Kegiatan industri yang berkembang adalah industri pengolahan pangan dengan unit usaha sebanyak 782 unit; kimia dan bahan bangunan 80 unit.   Dalam rangka pengembangan industri sedang dan berat telah ditetapkan kawasan industri celukan bawang yang mencakup 4 (empat) desa, yaitu Desa Tukad Sumaga, Desa Pengulon, Desa Tinga-Tinga dan Desa Celukan Bawang.

 

Dalam menunjang roda perekonomian di wilayah Gerokgak juga telah berkembang sarana prasarana pasar maupun lembaga keuangan.  Prasarana pasar terdiri dari Pasar kabupaten 1 unit; pasar desa 7 unit;  pasar tenten 4 unit; dan pasar hewan 1 unit.  Demikian juga terdapat 185 unit pertokoan, 86 unit kios dan sebanyak 944 unit warung.   Lembaga keuangan termasuk perbankan yang telah berkembang yaitu  bank pemerihtah 2 unit; BPR 1 unit, Bank Umum 1 unit;  LPD  13 unit dan KUD/Non Kud 12 unit. 

 

Wilayah Kecamatan Gerokgak telah juga ditetapkan sebagai kawasan strategis Provinsi Bali Bidang Ekonomi, yaitu ditetapkannya  kawasan pariwisata Batuampar yang mencakup 5 (lima) Desa yaitu Desa Penyabangan, Banyupoh, Pemutran, Sumberkima dan Pejarakan.  Dengan ditetapkannya sebagai kawasan pariwisata dimaksud, maka telah berkembang fasilitas wisata seperti Hotel bintang 3 unit, hotel non bintang 12 unit, Pondok Wisata 4 unit. 

 

Kontribusi subsektor basis di Kecamatan Gerokgak didominasi oleh komoditas-komoditas tertentu yang kemudian disebut sebagai komoditas unggulan. Komoditas unggulan inilah yangmemberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB subsektor basis di Kecamatan Gerokgak. Dari gambaran kondisi pertanian di Kabupaten Buleleng untuk masing-masing kecamatan, subsektor peternakan didominasi oleh sapi dan babi dengan jumlah produksi pada tahun 2011 yaitu 45305 dan 72643 ekor. Sehingga komoditas unggulan subsektor peternakan adalah sapi dan babi. Sedangkan untuk subsektor perikanan didominasi oleh hasil laut dengan produksi di tahun 2011 mencapai 1273 ton, sehingga komoditas unggulan perikanan adalah hasil laut. (Balitbang/21).