Kabupaten Buleleng
merupakan kabupaten terluas dari sembilan kabupaten/kota di Propinsi Bali dengan
luas wilayah 1.365,88 Km² atau 24,25% dari luas Pulau Bali.
Secara geografis terletak pada 8o3'40"-8o23'00" Lintang Selatan dan
114o25'55"-115o27'28" Bujur Timur yang posisinya berada di sebelah
utara Pulau Bali. Kota Singaraja sebagai ibukota Kabupaten Buleleng memiliki
potensi wisata berdasarkan sejarahnya, dan Eks Pelabuhan Buleleng sebagai salah
satu objek peninggalan sejarah yang masih ada.
Secara topografi, sebagian
besar daerah berbukit di bagian selatan, dan di bagian utara memanjang dari
Barat ke Timur berupa pantai utara Bali. Dengan topografi “Nyegara Gunung”
memiliki variasi ekosistem hutan seluas 37,65% serta dua buah danau, yaitu Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Kemiringan lerengnya terbagi dalam beberapa
kategori, diantaranya; 1) daerah datar dengan tingkat kemiringan 0-1,9% seluas
12.264,75 Ha atau 8,98%; 2) daerah landai dengan tingkat kemiringan 2-24,9%
seluas 70.226 Ha atau 51,41%; 3) daerah miring dengan tingkat kemiringan 25-39,9%
seluas 21.462,75 Ha atau 15,71%; dan 4) daerah terjal dengan tingkat kemiringan
di atas 40% seluas 32.634,5 Ha atau 23,89%.
Secara administrasi, Kabupaten Buleleng mencakup 9 kecamatan, 129 desa definitif, 19 kelurahan, dan 169 Desa Pakraman. Sembilan kecamatan diantaranya Gerokgak, Busungbiu, Seririt, Banjar, Sukasada, Buleleng, Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula. Ditinjau dari luas wilayah masing-masing kecamatan, Kecamatan Gerokgak merupakan kecamatan terluas dengan luas 356,57 Km² atau 26,11% dari luas Kabupaten Buleleng. Sedangkan wilayah paling sempit adalah Kecamatan Buleleng dengan luas 46,95 Km² atau 3,44% dari luas Kabupaten Buleleng.
Jumlah penduduk pada tahun
2020 sebanyak 791.813 jiwa dengan distribusi penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan
Buleleng (18,97%), dan paling kecil berada di Kecamatan Busungbiu (6,65%).
Kepadatan penduduk tahun 2020 sebesar 580 jiwa/km² dengan laju pertumbuhan penduduk
sebesar 2,33%. (Jurnal Kelitbangan 2, 2022:82-84).