Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Bali menyelenggarakan webinar dengan topik ”Pemanfaatan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) untuk Peningkatan Daya Saing Daerah Provinsi Bali”, Rabu (21/5).
IDSD tidak hanya sekedar mengukur, tetapi sesungguhnya menuntun arah
kebijakan Pembangunan berbasis data. Memberikan Gambaran apa yang kuat, apa
yang lemah dan apa yang bisa diakselerasi. Kegiatan ini juga sebagai ruang
untuk bisa berkolaborasi antar pemangku kepentingan, memetakan langkah-langkah nyata
berdampak langsung bagi masyarakat Bali serta dapat memberikan rekomendasi yang
baik untuk perencanaan pembangunan.
IDSD juga tidak hanya sekedar data, tetapi lebih dari itu yaitu merefleksikan produktivitas daerah, untuk menuntun kita dalam rangka menghasilkan perencanaan pembangunan yang memiliki dampak. Optimalisasi peran riset dan inovasi itu seperti apa, bagaimana keterlibatan Brida dalam menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan bagaimana dokumen pemajuan IPTEK daerah yang selaras/memperkuat dokumen RPJMD 2025-2029.
Rancangan
awal RPJMD sudah menyiratkan skor IDSD akan naik sebesar 0,1 tiap tahun adalah
sebagai tantangan, sehingga dibutuhkan kolaborasi. Walaupun skor IDSD Bali
sudah melampaui nasional, namun ada beberapa pilar yang skornya masih sangat di
bawah, yaitu pada pilar ke4, 7, 9 dan 12 harus benar-benar dicermati. Peran
Brida dalam mengkoordinir pihak-pihak terkait dalam rangka hasil-hasil riset
ini, sangat diperlukan dan memiliki
dampak adanya peningkatan daya saing dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Bali. #Mty.