Responden konsumen langsung produk pertanian adalah ibu rumah tangga,
pemilihan responden ini karena dianggap secara rasional produk pertanian lebih
mengacu pada kebutuhan rumah tangga sehingga para ibu rumah tangga dianggap
paling tepat mewakili responden. Ada beberapa dimensi persepsi, pandangan dan
pengharapan para responden yang dikelompokkan dalam beberapa variabel dan
indikator penelitian yakni : (1) pola pembelian produk pertanian, (2) minat
pembelian online produk pertanian di masa pandemi dan di masa normal, (3)
komoditas prioritas belanja online, (4) kepercayaan (trust), (5) skala kemudahan (easy of use), (6) skala kualitas informasi, (7) pengharapan harga, (8) prioritas dan
pengharapan keputusan pembelian.
Hasil penelitian terkait pola
pembelian produk pertanian yang selama ini sudah dilakukan oleh para responden
yakni bagaimana para responden melakukan transaksi jual beli untuk memperoleh
produk hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Pola
pembelian ini sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana selama ini yang
dilakukan oleh pembeli untuk memperoleh gambaran menyeluruh untuk memberikan
pertimbanganpertimbangan dalam pengambilan keputusan khususnya pembelian produk
pertanian secara online. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 5.1 di atas.
Berdasarkan hasil penelitian maka menunjukkan bahwa 17 % responden pernah
melakukan pembelian produk pertanian secara online dan sebagian besar yakni 83% tidak pernah membeli produk
pertanian secara online. Jika dilihat persentasenya memang jauh lebih kecil
bahwa selama ini yang melakukan pembelian produk pertanian secara online. Namun
jika dirasionalkan dengan luasnya pasar di Kabupaten Buleleng maka nilai ini
cukuplah besar sebagai market share untuk pola penjualan secara online.
Berdasarkan hasil penelitian berikutnya terkait dengan intensitas yang pernah
melakukan pembelian secara online maka dapat dilihat pada gambar 5.2 di atas.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari responden yang pernah melakukan pembelian online produk
pertanian ternyata 74% intensitasnya sangat sering, 14% sering melakukan
belanja online produk pertanian, sebanyak 8% jarang dan 4% sangat jarang
melakukan pembelian produk pertanian secara online. Hasil ini jika diperdalam
lagi menunjukkan 74% sangat sering dan 14% sering melakukan belanja online.
Hasil ini menjelaskan bahwa para responden yang pernah melakukan belanja online
produk pertanian ternyata memiliki ketertarikan dan keingin untuk mengulang
lebih sering melakukan aktivitas tersebut, sehingga bisa dikatakan mereka
sangat memerlukan dan merasa puas dalam berbelanja online produk pertanian.
Hasil ini mengindikasikan bahwa jika bisa menarik minat konsumen lainnya yang
tidak pernah belanja online produk pertanian jika bisa digiring untuk
berbelanja online bisa jadi dalam rentangan 88% akan sering melakukan belanja
online setelah pertama kali melakukan belanja online. Sudah pasti ini
memerlukan upaya promosi sistem penjualan namun jika berhasil akan ada pasar
yang menjanjikan. (Balitbang/21).