(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Dari Janger Kolok, Alpokad Jebelo, Manggis Gempeng, Sapi Gerumbungan dan Bubuh Mengguh Didaftarkan KI

Admin brida | 21 Maret 2024 | 1604 kali

Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbang Inovda) Kabupaten Buleleng dalam bulan Maret ini akan mendaftarkan Kekayaan Intelektual (KI) potensi di Kabupaten Buleleng. Kearifan lokal yang akan didaftarkan itu meliputi Ekspresi Budaya Tradisional (EBT), terdiri dari Seni Pertunjukan Janger Kolok Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan, Atraksi Sapi Gerumbungan Desa Kaliasem Kecamatan Banjar, dan Tradisi Mengarak Sokok Desa Pegayaman.

Untuk Sumber Daya Genetik (SDG) meliputi Alpokad Jebelo dan Manggis Gempeng di Desa Madenan Kecamatan Tejakula. Sedangkan yang menyangkut Pengetahuan Tradisional, Balitbang  Inovda akan mengajukan Bubuh Mengguh makanan khas Desa Tejakula, dan Belayag Desa Penglatan. Untuk hak merek mengajukan 6 hak merek usaha UMKM.

Untuk melengkapi administrasi sekaligus membuat diskripsi masing-masing KI itu, Tim Fasilitasi KI Kabupaten Buleleng terdiri dari Balitbang Inovda, Dinas Pertanian, Dinas Kebudayaan, dan Disdagprinkop UKM melakukan kunjungan lapangan sekaligus melakukan wawancara kepada narasumber pelestari masing-masing potensi KI itu.

Hari ini (21/3), tim langsung menuju Desa Bengkala  untuk menemui  Klian janger Kolok  Made Wisnu. Janger Kolok merupakan seni pertunjukan tari yang dimainkan oleh 12 penari, terdiri dari 2 wanita dan 10 laki-laki yang semuanya merupakan penyandang disabilitas (tuli dan bisu). Keunikan Tari Janger Kolok ini terletak pada isyarat dan kode yang dimainkan oleh para penari, dengan iringan gamelan kendang dan kecek.

Karena keunikan janger inilah kini banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara, bahkan stasiun TV luar negeri pernah mendokumentasikan pemestasan janger ini.

Sementara di Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, tim langsung ke lapangan melihat dari dekat keberadaan tanaman Alpokad Jebelo  yang memiliki kekhasan bijinya kecil, tetapi memiliki isi yang tebal, warna kuning seperti mentega dan terasa manis. Sedangkan Manggis Gempeng merupakan manggis yang sudah berumur 300 tahun sampai saat ini masih menghasilkan. Pohon asli yang hanya tinggal 4 pohon itu, kini mulai dikembangkan untuk tetap melestarikan keberadaan manggis yang memiliki rasa manis dan sangat legit.

Menurut rencana, KI ini akan didaftarkan tanggal 27 Maret langsung ke Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Propinsi Bali. #Roy.