Kamis, 16 Nopember 2023 Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng kembali melaksanakan monitoring dan evaluasi untuk menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, dan Peraturan Bupati Buleleng Nomor 23 Tahun 2023 tentang Inovasi Daerah. Kegiatan dalam rangka mengoptimalkan nilai Indeks Inovasi Daerah yang diselenggarakan oleh Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. Tiga Perangkat Daerah yang dikunjungi diantaranya; Dinas Kominfosanti, Dinas PMD, dan Disdikpora Buleleng.
Dinas
Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Kabupaten
Buleleng, memiliki program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama,
dan unggulan Dinas Kominfosanti adalah Satgas Cyber Incident Respon Team (CIRT).
CIRT merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan
kejahatan siber untuk mengawal pimpinan, dan generasi millenial dari ancaman siber
di jejaring media sosial.
Maksud
dan tujuan terbentuknya Satgas CIRT untuk meningkatkan peran dan fungsi Bidang
Persandian, dalam rangka pelaksanaan pengamanan informasi elektronik/siber guna
menjaga keutuhan, keaslian, ketersediaan informasi, dan nir-penyangkalan.
Selanjutnya, sasaran yang ingin dicapai adalah mengoptimalkan profesionalisme
layanan keamanan informasi elektronik/siber (Cyber Crime), dan layanan
klarifikasi serta verifikasi berita hoax di jejaring media sosial berbasis web.
Adapun
inovasi kedua, yaitu inovasi E-Surat Buleleng yang digunakan untuk mengirim dan
mendisposisi surat masuk maupun surat keluar. Dengan adanya e-surat, dapat
meningkatkan efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan di lingkup
Pemerintah Kabupaten Buleleng serta mempersingkat jarak dan waktu.
Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng, memiliki inovasi
Bali Aga Ecotourism (Model Pembangunan Kawasan Berbasis Budaya). Kawasan Bali
aga menjadi salah satu desa wisata yang menarik di Bali Utara. Kawasan Bali Aga
terdiri dari Desa Sidatapa, Desa Cempaga, Desa Tigawasa, Desa Pedawa, dan Desa
Banyuseri. Potensi alam pegunungan yang masih alami, perkebunan dengan pola
tanam yang lebih banyak dengan pola tradisional, aset seni dan budaya yang juga
masih lestari. Berbagai warisan pekerjaan yang dilakukan secara turun-temurun
oleh warga setempat, seperti produksi gula aren, pembuatan kerajinan dari bambu
dan ritual serta budaya yang punya kekhasan tersendiri.
Keberadaan
Desa Bali Aga atau Bali Mula, berkaitan erat dengan sejarah masyarakat
setempat, juga dengan budaya, adat tradisi, dan keyakinan beragama Hindu yang
cukup berbeda dengan masyarakat Bali pada umumnya. Masyarakat Bali Aga
mengklaim dirinya sebagai penduduk asli yang mempertahankan berbagai macam
budaya dan tradisi leluhur mereka, serta bertahan sampai sekarang meski zaman modernisasi
terus melaju pesat.
Adapun Inovasi yang sedang dalam proses pengembangan adalah Kawasan Pedesaan Denbukit yang terdiri dari delapan desa. Kerjasama digunakan untuk pengembangan potensi dan pemecahan masalah yang terjadi di tesa tersebut. Desa ini terdiri dari desa Panji, Desa Panji Anom, Desa Wanagiri, Desa Selat, Desa Ambengan, Desa Tegalinggah, Desa Sambangan, dan Desa Baktiseraga.
Terakhir,
di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, terdapat
inovasi Posko DO sebagai upaya menyelamatkan Generasi Emas, Saraswati Awards,
dan Disdik Today. #Wck.