Rabu, 29 Nopember 2023 Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah
(Balitbang Inovda) Kabupaten Buleleng kembali melaksanakan monitoring dan
evaluasi untuk menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, dan Peraturan Bupati Buleleng Nomor 23 Tahun
2023 tentang Inovasi Daerah. Kegiatan dalam rangka mengoptimalkan nilai Indeks
Inovasi Daerah yang diselenggarakan oleh Kementrian Dalam Negeri Republik
Indonesia. Perangkat Daerah yang dikunjungi diantaranya; Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM);
Dinas Lingkungan Hidup (DLH); Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD); Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP); dan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD)
Kabupaten Buleleng.
BKPSDM memiliki inovasi berupa aplikasi e-Cuti yang merupakan aplikasi
pengajuan permohonan cuti berbasis website. Aplikasi ini merupakan kerjasama BKPSDM
dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten
Buleleng. Inovasi lainnya yaitu Pusat Informasi layanan Kepegawaian BKPSDM (PILKB)
sebagai andalan ASN Buleleng dalam pengusulan Paperless berbasis unit kerja. Inovasi
ini adalah pengembangan dari PILKB yang berkelanjutan hingga sekarang, dan
rencananya akan melakukan pengembangan lebih lanjut.
DLH memiliki 14 inovasi, hanya saja ada 1 inovasi yang tidak bisa berkelanjutan,
yaitu inovasi budidaya maggot. Semenjak perpindahan lokasi budidaya, magot yang
dihasilkan sering diganggu oleh hama tikus. Segala upaya telah dilakukan, namun
belum mendapatkan hasil yang optimal, dan mengalami keterbatasan anggaran dalam
melanjutkan budidaya tersebut. 13 inovasi yang diusulkan, diantaranya; Sabun
Ecoenzyme; Tata cara pelapisan untuk menentukan jenis dokumen lingkungan hidup;
Sistem Permohonan Penyuluhan (Si Penyu); Sistem Informasi Pembinaan dan Pengawasan
Pelaku Usaha (SINGAKU); Unit Sapu Bersih (USB); Mobil Edukasi; Sistem Informasi
Penyuluh Lingkungan (SIMPUL); Buleleng Kelola Sampah Organik (BULE KEPO); Bank
Sampah Induk (BSI) e-Darling; Singaraja Smart Agro City (SSA); Buleleng Kelola
Sampah Anorganik (BULAN MELAH); Oktober Aksi (Ayo Kaliku Bersih); dan Nopember
SIGAP (Aksi Gerakkan Penanaman).
RSUD memiliki inovasi Healing Garden yang didesain dengan memadukan
antara unsur alam, indra dan psikologis. Desain lingkungan tersebut, menurutnya
dapat mendukung proses penyembuhan pasien. Pasien yang memanfaatkan layanan ini
adalah pasien opname yang bergejala depresi. Mereka yang masuk kategori
tersebut adalah pasien dengan penyakit menahun, seperti diabetes dengan bagian
tubuh yang sudah diamputasi, pasien gagal ginjal yang cuci darah, dan pasien
yang opname lama. Dalam mengembangkan inovasi ini melibatkan elemen internal RSUD, yaitu psikolog klinis
dan tenaga kesehatan yang menjalankan terapi. Selain itu, Bagian Sarana Rumah
Sakit ditugaskan untuk membuat dan menata taman sedemikian rupa, sehingga dapat
memberikan vibrasi positif kepada pasien.
Adapun Inovasi Automatic Laboratorium Information System (A-Lis), sebagai
pelaporan nilai kritis yang menjadi salah satu indikator keselamatan pasien di
unit pelayanan laboratorium RSUD. RSUD terus berinovasi dalam memberikan pelayanan
terbaik bagi masyarakat dengan A-Lis yang dapat dilakukan by system secara
otomatis.
DPMPTSP memiliki inovasi SI Ajaib yang merupakan portal pelayanan
perizinan online berbasis website, yang dikembangkan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pengajuan izin yang transparan, inovatif,
efektif, dan efisien. Sistem perizinan online ini diperuntukkan bagi pemohon
yang ingin mengajukan permohonan perizinan secara online. Masyarakat dapat
mengajukan permohonan izin secara mandiri kapanpun dan dimanapun tanpa harus
datang langsung ke kantor DPMPTSP.
Terakhir, BPBD belum mengusulkan inovasi, namun setelah melakukan
peninjauan secara langsung, terdapat dua inovasi yang sudah diterapkan dan dua
inovasi yang masih dalam tahap uji coba. Inovasi yang sudah diterapkan;
pertama, Gerhana di Lovina (Gerakan Bersahabat dengan Bencana di Kawasan Wisata
Lovina). Sebuah kegiatan sosilalisi di wilayah kawasan pariwisata yang terlatak
di Lovina, untuk lebih memahami potensi bencana sekaligus memahami dampak dan
kapasitasnya. Hal ini sangat penting demi terlaksanannya sosialisai serta
komitmen dan dukungan dari desa-desa yang berada di kawasan pariwisata lovina,
agar bisa beradaptasi dan melakukan tindakan darurat ketika terjadi bencana.
Kedua, Standar Petunjuk Kerja (SPK) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca
bencana. Inovasi ini sudah disusun Perbup yang mengatur SPK terhadap
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Beberapa hal yang diatur adalah
tata cara, prosedur dan komponen dalam menghadapi pasca bencana. Mengingat
isisan Perbup yang lumayan banyak dan kompleks, disarankan agar menyusun sebuah
video animasi, dengan tujuan mempermudah dalam melakukan sosialisasi dan
penerapannya.
Sedangkan inovasi yang sedang dalam tahap uji coba; pertama, System Informasi Pencatatan Inventaris (SIPIT), yang menunjang dalam inventarisasi perlengkapan penanganan bencana di BPBD. Inovasi ini masih berbasis desktop dan akan dikembangkan menjadi web melalui kerjasama dengan Diskominfosanti Buleleng, sehingga masyarakat yang berkepentingan akan bisa mengakses data tersebut. Kedua, System Pengaduan Pelaporan Pelayanan Bencana (SIPELAYAN) Tangguh, yang merupakan aplikasi pelayanan publik. Aplikasi ini mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mendapatkan tanggapan dari BPBD secara realtime ketika terjadi bencana. #Wck.