BRIDA, Dalam upaya memperkuat budaya inovasi di lingkungan pemerintah daerah, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng menyelenggarakan Zoom Meeting bertajuk “Sosialisasi Lomba Inovasi Perangkat Daerah dan Persiapan Pengukuran Indeks Inovasi Daerah”, Kamis (22/5) dengan menghadirkan narasumber kunci dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri.
Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat pemahaman dan
komitmen perangkat daerah dalam mengimplementasikan inovasi berbasis regulasi,
sekaligus mengevaluasi capaian indeks inovasi daerah tahun berjalan.
Kepala Brida Kabupaten Buleleng, Drs. Made Supartawan, MM., membuka acara
dengan penekanan pentingnya inovasi dalam roda pemerintahan. Dalam sambutannya,
Supartawan menegaskan bahwa Peraturan Bupati Buleleng Nomor 23 Tahun 2023 bukan
hanya sekadar aturan formal, tetapi menjadi panduan nyata dalam menciptakan
solusi kreatif yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Inovasi bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Perangkat daerah harus mampu
berpikir adaptif, kreatif, dan berorientasi pada hasil,” ujarnya dengan penuh
semangat.
Lomba Inovasi Perangkat Daerah Tahun 2025 Siap Digelar. Paparan
dilanjutkan oleh I Putu Adhy Wicaksana Indra Saputra, S.Kom., M.Kom., yang
membawakan materi sosialisasi Lomba Inovasi Perangkat Daerah Tahun 2025.
Kegiatan ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017, di mana
seluruh OPD didorong untuk mengusulkan inovasi yang orisinal, aplikatif, dan
berdampak luas.
“Inovasi bisa datang dari mana saja, termasuk dari proses kerja yang
selama ini dianggap biasa. Yang penting, ada nilai tambah dan manfaat bagi
masyarakat,” jelasnya.
Ditekankan bahwa lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi
juga wadah apresiasi bagi inovator daerah yang berdedikasi. Sebagai narasumber
utama dari pusat, Drs. Aferi S. Fudail, M.Si., selaku Kepala Pusat Strategi
Kebijakan Pengembangan SDM, TI, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri,
menyampaikan hasil evaluasi atas penginputan Indeks Inovasi Daerah Kabupaten
Buleleng Tahun 2024.
Dalam paparannya, Aferi memberikan masukan terkait kelengkapan data,
akurasi dokumen pendukung, hingga pentingnya keberlanjutan program inovasi. “Buleleng
memiliki potensi luar biasa dalam inovasi daerah. Namun, pengelolaan data dan
dokumentasi masih perlu ditingkatkan untuk meraih nilai maksimal di tingkat
nasional,” ujar Aferi.
Aferi juga menegaskan bahwa Kementerian Dalam Negeri siap memberikan
dukungan teknis dan strategis agar daerah dapat terus naik kelas dalam peta
inovasi nasional.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari perangkat daerah se-Kabupaten Buleleng. Antusiasme peserta tampak dari aktifnya sesi diskusi dan tanya jawab, yang mencerminkan semangat bersama untuk membangun daerah melalui inovasi yang terukur dan berdampak.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan agar seluruh perangkat
daerah dapat bertransformasi menjadi pelopor perubahan, sejalan dengan semangat
reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang adaptif. #Wck.