(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

BRIN Menyapa Brida Dorong Kolaborasi Riset untuk Inovasi Daerah

Admin brida | 04 November 2025 | 847 kali

BRIDA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Sistem Industri dan Manufaktur Berkelanjutan menyelenggarakan kegiatan bertajuk “BRIN Menyapa Brida” dengan tema Kolaborasi Riset untuk Mempercepat Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi di Daerah, Selasa (4/11) secara zoom meeting.

 

Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama, Dr. Ir. Dudi Iskandar, M.For.Sc., I.P.U., selaku Koordinator Kelompok Riset Keberlanjutan Industri dan Optimasi Produk BRIN. Dalam kesempatan tersebut, Brida Kabupaten Buleleng turut berpartisipasi bersama Brida dari berbagai daerah di Indonesia.

 

Dalam paparannya, Dr. Dudi menyoroti masih adanya kesenjangan antara hasil riset dengan implementasi di daerah. Menurutnya, potensi inovasi lokal perlu lebih dioptimalkan agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, kemandirian teknologi, dan pembangunan berkelanjutan.

 

“BRIN memiliki peran strategis dalam mempertemukan periset, pemerintah daerah, dan pelaku usaha agar hasil riset tidak berhenti di laboratorium, tetapi dapat diterapkan secara nyata di daerah”, ungkap Dr. Dudi.

 

Ia menjelaskan bahwa kolaborasi antara BRIN dan Brida penting untuk mempercepat pemanfaatan hasil riset di daerah, memperkuat kapasitas sumber daya manusia, serta membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan. Pendekatan Triple Helix (BRIN-Pemerintah Daerah-Industri/UMKM) menjadi model kolaborasi ideal untuk memperkuat rantai nilai inovasi dari riset menuju komersialisasi.

 

Beberapa contoh implementasi hasil riset yang disampaikan antara lain; 1) Perangkat Uji Cepat Unsur Hara Tanah di Kabupaten Sukabumi, alat portabel berbasis inframerah yang mampu menganalisis kandungan tanah secara cepat dan akurat; 2) Riset Supply Chain dan Indeks Keberlanjutan Komoditas Unggulan Sukabumi, yang digunakan untuk dasar kebijakan pembangunan daerah berbasis data; dan 3) Pemanfaatan Limbah Jerami Menjadi Pellet Bioenergi di Karawang, sebagai bagian dari riset pertanian rendah karbon untuk mendukung target Net Zero Emission 2050.

 

Selain itu, Dr. Dudi juga mengangkat pembelajaran dari Korea Selatan, yang sukses membangun Regional Innovation Cluster (RIC) dengan sinergi kuat antara akademisi, industri, dan pemerintah daerah. Melalui model tersebut, hasil riset dapat langsung dikomersialisasikan dengan dukungan inkubasi dan pendanaan daerah.

 

BRIN merancang lima strategi utama untuk memperkuat kolaborasi riset di daerah; diantaranya; 1) Penguatan kapasitas dan infrastruktur riset melalui pembangunan regional research hub dan laboratorium satelit; 2) Pengembangan ekosistem kolaboratif triple helix antara BRIN, Brida, perguruan tinggi, dan dunia industri; 3) Pendanaan dan regulasi adaptif dengan skema co-funding dan insentif bagi industri pengguna hasil riset; 4) Pendampingan teknis dan inkubasi inovasi daerah agar riset lebih berdampak langsung; dan 5) Monitoring dan evaluasi berbasis dampak sosial-ekonomi melalui dashboard digital nasional.

 

“Daerah dapat menjadi pusat inovasi baru bila memiliki kapasitas riset yang kuat dan kemitraan lintas sektor yang solid. Brida memiliki peran penting sebagai penghubung antara peneliti dan pemerintah daerah”, tambahnya.

 

Kegiatan BRIN Menyapa Brida menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara lembaga riset nasional dan pemerintah daerah. Melalui kolaborasi berkelanjutan, diharapkan hasil riset tidak hanya menjadi dokumen akademis, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat, lingkungan, dan pembangunan daerah.


Brida Kabupaten Buleleng menyambut positif kegiatan ini dan siap memperkuat kerja sama dengan BRIN untuk mendorong inovasi daerah yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berbasis kearifan lokal. #Wck.