" Anggaran setelah Refocusing Balitbang Inovasi Daerah hanya 200 juta rupiah"
Setelah dilakukan refocusing anggaran secara keseluruhan di Pemkab Buleleng, khusus Balitbang Inovasi Daerah kabupaten Buleleng hanya kebagian sebesar kurang lebih 200 juta rupiah. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Balitbang Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng (dr. Gede Wiartana, M.Kes.) saat memimpin rapat koordinasi hari ini (16/3) di Ruang pertemuan kantor setempat. Lebih jauh, dokter Gede Wiartana juga menjelaskan dari jumlah anggaran keseluruhan Balitbang mengalami pemotongan atau refocusing 1,2 milyar. Walaupun demikian, semua jajaran di Balitbang diharapkan tetap melaksanakan tugas dan fungsi dengan penuh semangat dan merencanakan program sesuai dengan anggaran yang ada. Tetap berpedoman dengan regulasi yang ada dalam melakukan SPJ kegiatan sesuai dengan anggaran yang ada, tambah Wiartana dihadapan para pejabat struktural Balitbang Kab.Buleleng, dengan nada datar dan menyejukkan. Ia tetap optimis bahwa jajaran Balitbang Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng akan tetap dengan semangat tinggi melaksanakan tugas dan fungsi.
Dokter yang mantan Kepala RSUD Kabupaten Buleleng ini, mempertegas agar seluruh bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya memiliki kepekaan terhadap situasi yang terjadi di daerah kita. Beberapa pantauan atau pengamatan harus dilakukan oleh jajaran Balitbang dan Inovasi Daerah dengan kepekaan masing-masing, sehingga fungsi dan peran bukan saja menjadi fasilitator, tetapi lebih dari itu harus juga mampu melakukan kajian yang jelas sesuai dengan fakta dan data yang ada berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, ungkapnya dengan tegas. Coba jadikan moto "Tiada Hari tanpa Inovasi " ungkapnya, sehingga keseharian kita di Balitbang akan semakin jelas apa yang kita lakukan tambahnya dengan penuh keyakinan. Lebih jauh dalam arahannya, dokter Wiartana menegaskan berkaitan dengan anggaran refocusing, agar semua jajaran berperan secara aktif dalam pengelolaan anggaran baik yang menyangkut operasional maupun anggaran kebutuhan belanja. Sambil menunggu input SIPD, sebisanya sudah dilakukan perencanaan untuk pelaksanaan kegiatannya disesuaikan dengan situasi pandemi saat ini, tambahnya. Silakan sesuaikan dengan situasi pandemi, sebisa mungkin lakukan efektifitas dan efesiensi anggaran.
Sementara Plt. Kasubag Perencanaan (Yuni Totaliana, S.P.), menjelaskan bahwa semua kegiatan di masing-masing bidang sudah selesai dilakukan penginputan sesuai dengan usulan bidang. Hanya saja ada beberapa kegiatan yang dihilangkan, diantaranya untuk cetak jurnal. Berkaitan dengan hal tersebut, Kaban Balitbang mengharapkan agar seluruh anggaran kegiatan itu dilakukan secara efektif dan efesien, tepat sasaran dan tepat waktu dalam situasi keterbatasan yang ada saat ini. Ia mencotohkan kalau harus dilakukan SPJ perjalanan harus dibatasi, termasuk sosialisasi lebih banyak menggunakan daring/zoom meeting, sehingga bisa efesiensi anggaran, termasuk biaya-biaya cetak dan yang lainnya. Sementara Kabid Sospem (Ketut Ariawan, S.Sos.), menyatakan beberapa kegiatan yang direncanakan akan dilakukan pengembangan dan penelitian bidang pariwisata yang pengkajiannya dilakukan 3 bulan, khusus hanya untuk honor tim ahli dan cetak sebesar 23 juta rupiah. Kegiatan lain menyangkut administrasi kependudukan hanya bisa dianggarkan selama 2 bulan untuk honor tenaga ahli dan biaya cetak sebesar 17 juta rupiah. Kegiatan lainnya di bidang Sospen yang bisa dilaksanakan juga menyangkut pengkajian tentang peraturan perundang-undangan pemerintahan.
Sedangkan Kabid Intek (Made Mira Tri Yulia Ida Justisiana, ST.,M.A.P.), menyampaikan kegiatan yang mendesak akan dilaksanakan berupa pengumpulan data dari beberapa sumber, baik OPD maupun kecamatan. Sedangkan untuk kegiatan diseminasi sudah dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait baik deseminasi awal maupun deseminasi akhir, hanya saja masih disepakati jadwal pelaksanaannya. Total anggaran di Bidang Intek menurut Mira kurang lebih sebesar 7 juta, termasuk kegiatan cetak hasil kajian. Sedangkan Kabid Ekbang (Gusti Ngurah Purnawirawan), menjelaskan ada 2 kegiatan yang dilakukan dengan anggaran masing-masing sebesar 20 juta yang dialokasikan termasuk belanja cetak maupun ATK dan diseminasi. Gusti Ngurah menyarankan agar kita memiliki inovasi untuk melakukan penelitian tentang masalah kawasan pedesaan, dan juga penelitian dengan pedagang-pedagang kaki lima yang ada untuk mengantisipasi jika OPD yang tidak mengajukan usulan penelitian yang akan dilakukan kajian. Sementara Sekretaris Balitbang dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng (Made Suharta, S.Kom.,M.A.P.), menyatakan kalau ada peluang untuk melakukan perubahan pemanfaatan pagu anggaran refocusing yang sudah di kunci, silakan untuk dilakukan koordinasi, sehingga pemanfaatan anggaran bisa seefektif mungkin, ungkap Suharta singkat menyikapi adanya refocusing anggaran saat ini. (Roy Astika/Balitbang/21).